Sisa Dua Bulan, Pembangunan Pasar Higienis Pekanbaru Masih 60 Persen

id sisa dua, bulan pembangunan, pasar higienis, pekanbaru masih, 60 persen

Sisa Dua Bulan, Pembangunan Pasar Higienis Pekanbaru Masih 60 Persen

Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau terus menggesa renovasi Pasar Higienis yang hingga penyelesaian baru mencapai 60 persen, sementara target penyelesaian menyisakan kurang dari dua bulan mendatang.

"Renovasi pasar Higienis 60 persen. Sekitar November mendatang (ditargetkan) selesai," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut di Pekanbaru, Jumat.

Meski sisa waktu penyelesaian kurang dari dua bulan, dia mengaku optimis renovasi segera selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Saat ini, ia mengatakan proses renovasi masih fokus pada pengerjaan bangunan fisik. Sementara kelengkapan bangunan Pasar Higienis, pengerjaannya diperkirakan akan lebih cepat sehingga November 2017 dapat selesai.

Renovasi pasar Higienis sendiri telah dimulai sejak Mei 2017 lalu. Selama renovasi dilakukan, dia mengatakan tidak menghadapi kendala yang berarti.

Dia menjelaskan, setelah renovasi Pasar Higienis nantinya akan dilengkapi dengan "food court". Sementara terdapat sekitar 160 kios akan melengkapi pasar tersebut.

Ia meyakini nantinya keberadaan Pasar Higienis akan menanggulangi ratusan pedagang yang kini meluber di Jalan Teratai dan mengganggu arus kendaraan.

Pasar Higienis yang digadang menjadi pasar semi modern di Kota Pekanbaru dengan nilai pembangunan mencapai Rp2,7 miliar dalam kondisi rusak. Sementara fasilitas pendukung lainnya dipastikan hilang setelah lebih dari setahun lamanya ditinggal para pedagang.

Pasar itu dibangun Pemkot Pekanbaru awal 2016 silam dengan cara menyulapbangunan sekolah dasar di Jalan Teratai, Kecamatan Senapelan. Ratusan kios disiapkan di pasar tersebut. Keberadaan pasar itu diharapkan menjadi solusi ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitar Jalan Teratai, karena keberadaan mereka kerap menimbulkan kemacetan serta tidak terorganisir.

Namun, relokasi pedagang ke gedung Pasar Higienis tidak semulus yang diperkirakan. Beragam penolakan disampaikan oleh para PKL. Meski sempat membuahkan hasil, PKL hanya bertahan beberapa bulan di Pasar Higienis sebelum kemudian kembali berjualan di pinggiran jalan.

Pedagang menilai omzet dagangannya menurun drastis saat berjualan di gedung Pasar Higienis. Hal itu disebabkan banyaknya konsumen enggan bertransaksi di lokasi yang disiapkan pemerintah.

Setahun lamanya pasar tersebut dibiarkan kosong. Dari pantauan di lapangan, sejumlah fasilitas mulai rusak dan hilang, seperti mesin air, pintu (rolling door), tangki air, kabel listrik dan saklar lampu banyak yang hilang dan rusak. Kondisi pasar ini pun berantakan. Sampah tampak berserakan, halaman pasar tersebut juga tampak semak oleh rumput.

Namun, Pemkot Pekanbaru kembali menganggarkan biaya sebesar Rp1,2 miliar, yang diketahui berasal dari Dana Alokasi Khusus untuk kembali merenovasi pasar tersebut. Meski belum diketahui tingkat keberhasilan dalam mengatasi pedagang yang kini berjualan di pinggir jalan.