RTRW Disahkan, Pemprov Riau Didesak Untuk Pacu Realisasi Investasi

id rtrw disahkan, pemprov riau, didesak untuk, pacu realisasi investasi

RTRW Disahkan, Pemprov Riau Didesak Untuk Pacu Realisasi Investasi

Pekanbaru (Antarariau.com) - Anggota Komisi II DPRD Riau Mansyur HS meminta pemerintah provinsi setempat memacu realisasi investasi menyusul pengesahan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Riau.

"Memang kami selalu evaluasi setiap bulan, apalagi setelahRTRW disahkan. Sudah tidak adalagi alasan (investasi terhambat karena RTRW). Untuk itu, kami mendorong investasi segera direalisasikan," katanya di Pekanbaru, Rabu.

Berdasarkan data dari Badan Penanaman Modaldan Pelayanan TerpaduSatu Pintu Riau realisasi investasi hingga triwulan II baru mencapai Rp8,3 triliun, masih jauh dari target nasional yakni Rp20,3 triliun.

Politisi PKS Riau ini optimistis realisasi investasi akan mencapai target menjelang akhir 2017. "Kami yakin bisa tercapai ini kan tergantung dengan kinerja OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait. Dan komitmen kita semua," ujarnya.

Peraturan Daerah tentang RTRW Riau sudah "ketuk palu" pada Senin (25/9), yang membawa angin segar bagi iklim penanaman modal di Bumi Lancang Kuning. Investasi mengantre di Riau karena sempat terkendala RTRW segera direalisasikan.

Ditambahkan Mansyur, perda RTRW Riau sedang dievaluasi di Kementerian Dalam Negeri RI, kemudian baru digunakan sebagai payung hukum pola tata ruang kawasan setempat. Sementara, triliunan rupiah investasi yang antre sudah bisa mulai didata untuk selanjutnya diproses.

"Ini kan sejalan, proses di Kemendagri. Antrean investasi yang masuk juga mulai didata," ujar Anggota Komisi II DPRD Riau yang membidangi perekonomian tersebut.

Kepala Badan Penanaman Modaldan Pelayanan TerpaduSatu Pintu Riau EvaRevita mengatakan target investasi segera tercapai menjelang akhir tahun ini.

"Perencanaan izin prinsip sudah ada, tentu setelah (Perda RTRW) disahkan. Kami akan bergerak masuk pada izin operasional," ujar Eva.

Kata Eva, capaian Rp8,3 triliun merupakan gabungan dari Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing, masih didomimasi oleh investasi di bidang perkebunan dan perhotelan.

"Dari 12 kabupaten/kota masih tetap Dumai yang menyumbang investasi terbesar. Dan jika RTRW disahkan Dumai tetap berkonstribusi besar," sebut Eva.