Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik Riau menyatakan Indeks Demokrasi Indonesia setempat 2016 membaik naik 71,89 persen dari 2015.
"Angka IDI di Riau 2017 mengalami kenaikan sebesar 6,06 persen dibandingkan 2015 yang nilainya sebesar 65,83," kata Kepala BPS Riau S Aden Gultom di Pekanbaru , Kamis.
Menurut S Aden perubahan angka Indeks Demokrasi Indonesia di Provinsi Riau dari tahun 2015 ke tahun 2016 dipengaruhi oIeh dua aspek demokrasi yakni kebebasan sipil yang naik 5,32 poin yaitu dari 66,46 menjadi 71,78. Kemudian oleh hak-hak politik yang naik 11,37 poin dari 66,61 menjadi 77,98.
"Sedangkan aspek ketiga yakni lembaga-lembaga demokrasi nilainya justru turun 1,46 poin dari 63,80 menjadi 62,34," ujar dia.
Menurut dia IDI dihitung dalam skala 0 sampai 100. Dengan demikian capaian kinerja Indeks Demokrasi Indonesia di Riau tersebut masih berada pada kategori ''sedang".
Hal itu dilihat dari klasifiasi tingkat demokrasi yang dikeIompokkan menjadi tiga kategori, yakni baikdengan indeks > 80. Kemudian sedang dengan indeks 60- 80 dan buruk dengan indeks < 60.
"IDI Riau 71,78 terletak pada klasifikasi sedang, " tambahnya.
Aden menjelaskan jika dilihat dari variable pembentuk IDI yakni 11 variabel, angka Provinsi Riau 2016 pada lima variabel mengalami kenaikan. Sementara dua lainnya tidak mengalami perubahan dan empat variabel mengalami penurunan.
Variabel yang mengalami kenaikan tertinggi adalah partisipasi politik dalam pengambiIan keputusan dan pengawasan. Sedangkan variabel yang mengalami penurunan yang tertinggi adalah peran peradilan yang independen.
Dari 28 indikator pembentuk angka IDI Provinsi Riau 2016 jelas dia lagi terdapat 13 Indikator yang mencapai kinerja kategori "baik", tujuh indikator kategori "sedang" dan delapan indikator kategori "buruk".
"IDI sensitif pada kejadian di media mudah -mudahan kalau di Riau tidak ada gontok-gontokan 2017 nilainya membaik, " harap S Aden.
Ia menambahkan capaian IDI dari Iahun 2009 hingga 2016 di Riau mengaIami fluktuasi.
Pada awaI muIai dihitung 2009, capaian IDI di Provinsi Riau sebesar 75,85 kemudian angka ini terus mengaIami penurunan hingga mencapai sebesar 67,00 di 2012.
IDI Provinsi Riau kemudian mengaIami kenaikan hingga sebesar 68,40 pada 2014. Namun pada 2015 kembali turun menjadi sebesar 65,83 dan naik menjadi sebesar 71,89 di 2016.
"Fluktuasi angka IDI cerminan situasi dinamika demokrasi di Riau, " pungkasnya.
Sekedar informasi IDI sebagai sebuah alat ukur perkembangan demokrasi yang khas Indonesia memang dirancang untuk sensitif terhadap naik-turunnya kondisi demokrasi.
IDI disusun secara cermat berdasarkan kejadian (evidence-based) sehingga potret yang dihasilkan merupakan refleksi realitas yang terjadi.