Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau, menargetkan untuk menanam tanaman kopi dan kakao di atas lahan gambut seluas 9.500 hektare sebagai pengganti kelapa sawit.
"Pemilihan kopi dan kakao adalah sebagai solusi untuk masyarakat. Jangan sampai masalah lingkungan dibiarkan tanpa solusi, ketika kita dihadapkan dengan lingkungan seperti itu, kita harus beradaptasi," kata Bupati Siak Syamsuar kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.
Ia menjelaskan, sekitar 52 persen wilayah Siak adalah lahan gambut. Berbagai masalah sebelumnya muncul karena pengelolaan gambut yang kurang tepat telah menimbulkan kebakaran lahan, bencana asap, dan degradasi lingkungan.
Salah satu masalah itu muncul dari tanaman kelapa sawit, dan Syamsuar mengatakan pemerintah daerah harus menyiapkan solusi ketika sawit tidak boleh lagi ditanam di lahan gambut.
Tanaman kopi dan kakao dipilih karena keduanya merupakan komoditas ekspor yang sesuai dikembangkan di Siak yang sedang menyiapkan kawasan industri berbasis agro.
Menurut dia, sebenarnya sudah ada warga Siak yang cukup lama akrab bertanam kopi jenis Liberika seperti di daerah Tanjung Samak. Artinya, pemerintah tinggal menyusun konsep perencanaan, membina petani dan membantu kemasannya.
"Ada sejenis kopi di Tanjung Samak, kopi Liberika bisa tumbuh bagus di gambut. Hasil panennya sudah ada yang ekspor ke Malaysia, hanya saja belum diseriusi," kata Syamsuar.
Tanaman kakao dan kopi direncanakan untuk sebagai tanaman sela di antara tanaman sawit. Tanaman tersebut bisa menjadi jawaban ketika petani memasuki masa peremajaan sawit (replanting), sehingga mereka tidak kehilangan mata pencaharian.
Syamsuar mengatakan pihaknya merencanakan lokasi penanaman dua komoditas itu di Kecamatan Pusako berupa lahan masyarakat dan pemerintah daerah sekitar 3.500 hektare (Ha). Kemudian sekitar 6.000 Ha direncanakan dari lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang dikembalikan perusahaan ke negara di Kecamatan Kecamatan Pusako dan Sungai Apit.
Ia berharap program itu bisa menjadi kolaborasi antara Kementerian Pertanian, Pemkab Siak, sektor swasta hingga LSM lingkungan di dalam dan luar negeri yang ingin merestorasi gambut. "Kalau mengandalkan dana APBD saja tidak akan cukup," ujarnya.
Berita Lainnya
Konflik lahan Sungai Mandau, warga Olak kecewa dengan Pemkab Siak dan Kapolres
03 May 2024 8:25 WIB
Bupati Bengkalis ajak masyarakat Tionghoa bangun kerukunan beragama
01 May 2024 19:32 WIB
Panen raya buah melon di Siak Kecil, Bupati ajak kelola lahan secara optimal
25 April 2024 19:27 WIB
Pemkab Siak minta hentikan penanaman akasia pada lahan bermasalah
03 April 2024 12:59 WIB
Bupati Bengkalis harap pembangunan Jembatan Sumatera masuk program nasional
31 March 2024 19:24 WIB
Legislator Siak apresiasi Pemkab tetap laksanakan Bujang Kampung saat Ramadhan
27 March 2024 5:52 WIB
DPRD Siak minta pemkab serius selesaikan tapal batas dengan Bengkalis
27 March 2024 1:17 WIB
Pemkab Siak dorong pengembangan batik motif Buah Durian di Kerinci Kanan
15 March 2024 0:14 WIB