Kuantan Singingi (Antarariau.com) - Gubernur Riau membuka Festival Pacu Jalur Tradisional di Tepian Narosa, Kota Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi diikuti sebanyak 193 jalur/perahu dari sejumlah kabupaten/ kota di daerah setempat.
"Saya buka kegiatan Pacu Jalur ini secara resmi," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dihadapan ribuan warga dan peserta lomba di Teluk Kuantan, Rabu.
Pacu Jalur merupakan sebuah perlombaan mendayung di sungai dengan menggunakan sebuah perahu panjang 25-40 meter terbuat dari kayu pohon dan lebar bagian tengah kira-kira 1,3 m s/d 1,5 m.
Setiap tahunnya pada 23-27 Agustus, diadakan Festival Pacu Jalur sebagai sebuah acara budaya masyarakat tradisionalbersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Gubernur mengatakan, kegiatan Pacu Jalur sudah mengangkat nama Kuansing sebagai destinasi wisata dan sudah menjadi agenda nasional tahunan.
Riau memiliki 20 warisan budaya yang unik, menarik, alami dan perlu dilestarikan. Warisan budaya ini dapat mengundang wisatawan dari berbagai daerah serta berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
Kuantan Singingi juga memiliki empat warisan yang sudah teregistrasi pusat yakni seni budaya pacu jalur tradisonal, tari randai, perahu begundang serta mandi balimau.
Riau juga memiliki empat sungai potensial yang juga berdampak positif untuk kemajuan daerah dari segi objek wisata apabila dikelola dengan baik, yakni sungai Kampar, Indragiri, Kuantan serta Siak.
Gubernur menyatakan telah membentuk Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata yang akan bekerja maksimal dalam mengelola dan meningkatkan peranan objek wisata sehingga semakin dikenal luas dan dapat mengundang wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Festival Pacu Jalur juga sebagai sarana silaturahim masyarakat Kuansing, ditandai banyaknya perantau yang pulang kampung. Semangat gotong royong juga tercermin dari prosesi pergelaran iven tersebut.