Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru berharap pelaku usaha dari sektor swasta untuk membantu program pemerintah dalam mengelola sampah, khususnya sampah plastik, karena masyarakat di Ibu Kota Provinsi Riau itu rata-rata memproduksi 1.260 ton limbah plastik dalam sebulan yang sulit untuk diuraikan.
"Ini yang kita harapkan, pengusaha bantu masyarakat dalam mengelola lingkungan secara spesifik sampah. Sampah seharusnya bukan jadi momok, tapi bisa jadi nilai yang berharga," kata Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru, Zulfikri saat meresmikan "Rumah Kelola Sampah", yang digagas oleh Giant dari Hero Group, di Kelurahan Tangkerang Barat, Pekanbaru, Rabu.
Zulfikri mengatakan, dalam sehari Kota Pekanbaru bisa menghasilkan 42 ton sampah plastik, jumlah itu sekitar 20 persen dari total produksi limbah perhari. Artinya, daerah berjuluk "Kota Madani" ini memproduksi 1.260 ton sampah plastik perbulan, dari total 6.300 ton sampah secara keseluruhan.
"42 ton per hari sampah plastik dibuang ke lingkungan, itu 20 persen dari sampah yang ada. Kalau tak dikelola dengan baik, dampaknya sangat besar kelingkungan," katanya.
Ia menyayangkan masih banyak warga Pekanbaru yang menganggap remeh sampah dengan membuangnya sembarangan, dan tak acuh dampaknya bagi lingkungan serta anak-cucu mereka.
"Banyak kejadian karena sampah dikota ini. Sebelum Lebaran lalu, banjir sampai ke perumahan dan salah satu hotel yang tidak pernah sebelumnya kebanjiran sampai ke basement masuk air dan mobil-mobil rusak dibuatnya. Itu semua karena sampah," katanya.
Karena itu, Zulfikri mengapresiasi Hero Group memilih Pekanbaru sebagai kota percontohan kedua untuk pembentukan Rumah Kelola Sampah (RKS). Ia berharap kegiatan itu bisa mendorong perubahan pola pikir warga untuk membudayakan mengolah sampah organik menjadi pupuk, dan sampah nonorganik seperti plastik menjadi kerajinan yang kreatif.
Selain itu, program tersebut juga diharapkan bisa sejalan dengan rencana Pemerintah Kota Pekanbaru yang sedang mengusulkan rancangan peraturan daerah tentang pelarangan usaha ritel menggunakan plastik.
"Semoga bisa membantu ubah pola pikir bagaimana dari rumah kita sendiri tidak ada hasilkan sampah ke luar lagi," ujarnya.
GM Corporate Affairs Giant, Tony Mampuk, menjelaskan program "Rumah Kelola Sampah" bertujuan untuk mendukung program pemerintah "Indonesia Bebas Sampah 2020".
Alasannya karena banyak sampah di Indonesia belum dikelola dengan baik. Bahkan, menurut prediksi Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, produksi sampah pada tahun 2019 dapat mencapai 68 juta ton, dan sebanyak 9,52 juta ton (48 persen) di antaranya berasal dari sampah rumah tangga, sedangkan sisanya berasal dari pasar tradisional, kawasan komersial, dan fasilitas publik.
"Dengan adanya Rumah Kelola Sampah ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk memiliki gaya hidup ramah lingkungan, karena dengan pengelolaan secara terpadu dan tepat guna dapat mengurangi jumlah sampah dan meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan program berkesinambungan RKS memiliki serangkaian kegiatan diantaranya adalah pembangunan sarana rumah kelola sampah, pembinaan warga rumah hijau, pelatihan dan penyuluhan tentang pengelolaan sampah dan Iingkungan, serta penyediaan fasiIitas seperti komposter, perangkat hidroponik, dan peralatan Iainnya.
"Pada tahun berikutnya, kami harapkan kontribusi positif ini tidak hanya berdampak bagi lingkungan tetapi juga untuk ekonomi, di mana tercipta hasil-hasil kreasi daur ulang yang mengandung nilai ekonomis, seperti pupuk kompos dan berbagai kerajinan tangan Iainnya," katanya.
Sebelumnya, Giant juga telah meresmikan RKS di daerah Ciputat, Tangerang Selatan pada Mei 2017. Beberapa kegiatan yang sudah dimulai dari bulan Februari bersama warga sekitar sudah menghasilkan 100 liter pupuk cair dari komposter hasil pilahan sampah organik. Selain itu, RKS tersebut juga sudah dua kali panen sayur sawi, caisim, dan kangkung dari hasil teknik hidroponik.
Berita Lainnya
Pabrik limbah plastik di Bandung terbakar pada Jumat siang
10 May 2024 14:54 WIB
Satu orang alami luka bakar dalam kebakaran limbah plastik di Tangerang
21 November 2023 15:22 WIB
Mahasiswa FTUI gagas panel surya gulung dari komponen limbah plastik
19 November 2022 10:50 WIB
Indonesia dan Amerika Serikat bentuk kemitraan untuk kurangi limbah plastik di laut
28 July 2022 12:14 WIB
PKT lakukan terobosan olah 650 kilogram limbah plastik jadi bahan aspal jalan
29 April 2022 15:43 WIB
DPPLH Kepulauan Meranti buat paving blok dari limbah plastik
14 March 2022 18:09 WIB
Indonesia jajal teknologi iradiasi daur ulang limbah untuk kurangi sampah plastik
19 May 2021 11:54 WIB
Chelsea Islan senang masyarakat kini mulai sadar mengurangi sampah plastik
30 September 2020 14:27 WIB