Poltabes Usut Tarian Telanjang di Pekanbaru
Pekanbaru, 28/4 (ANTARA) - Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Pekanbaru membentuk tim untuk mengusut tarian telanjang yang dihadirkan oleh sejumlah tempat hiburan malam di ibu kota Provinsi Riau yang meresahkan masyarakat.
"Tim sudah kita bentuk untuk mengusut tarian telanjang yang meresahkan masyarakat karena melanggar norma-norma yang berlaku," ujar Kapoltabes Pekanbaru Kombes Pol Mujiyono kepada ANTARA di Pekanbaru, Rabu.
Dia menjelaskan, tim yang dibentuk itu dipimpin langsung oleh satuan reserse dan kriminal Poltabes Pekanbaru dan saat ini sedang bekerja untuk mengetahui tempat hiburan mana saja yang menyediakan tarian tanpa busana itu.
Tayangan yang direkam melalui kepingan "compact disk" yang diserahkan ke anggota DPRD Kota Pekanbaru terungkap bahwa satu tempat hiburan yang terlatak di Jalan Jenderal Sudirman kota itu melayani kaum adam yang haus akan hiburan tarian stripstis.
Informasi yang diperoleh dari seorang pelanggan yang minta disembunyikan identitasnya, menyatakan, tarian yang dilakukan oleh wanita tanpa busana itu bisa dinikmati dalam ruangan karaoke dengan bayaran Rp500 ribu per jam.
"Sejumlah tempat hiburan menyediakan tarian striptis yang ditawarkan langsung oleh 'mami' kepada para pengunjung sesaat ketika berada di ruang karaoke," ujarnya.
Mujiyono mengaku pihaknya telah mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai lapisan masyarakat, namun pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap fakta tarian telanjang di Pekanbaru itu.
"Kita masih melakukan penyelidikan, tapi yang jelas jika kita tidak menyebutkan tempat dan lokasi hiburan yang menyediakan tarian itu karena dikhawatirkan pengusutan itu tidak terungkap," jelasnya.
Sebelumnya dalam dua pekan terakhir berbagai kalangan masyarakat mengaku resah atas pelayanan tempat-tempat hiburan yang ada di Pekanbaru itu.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau meminta dengan tegas kepada Pemerintah Kota Pekanbaru untuk mencabut izin dan menutup tempat hiburan malam yang terbukti menyediakan jasa tarian striptis.
"Ini sudah menyalahi visi dan misi Pekanbaru dengan budaya Melayu yang agamis, karena itu kami meminta dengan tegas agar aparat kepolisian dan pemerintah menutup tempat hiburan yang merusak moral," ujar Ketua MUI Riau, H Mahdini.