Siak (Antarariau.com) - Kesuksesan Pemda Siak dalam mengelola perusahaan daerah PT Bumi Siak Pusako (BSP) yang bergerak dalam industri minyak dan gas membuat DPRD Kabupaten Batang, Jawa Tengah datang untuk belajar pengelolaan dan pengembangan BUMD ke "negeri istana" ini.
Ketua Rombongan Komisi C DPRD Batang mengatakan Dalam rangka penyusunan Rencangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), pihaknya perlu untuk belajar mendapatkan ilmu, masukan dan pertimbangan tentang pengelolaan BUMD.
Tujuan kami datang ke Kabupaten Siak ini, selain menjalin silaturahmi juga ingin mencari ilmu terkait dengan Pengelolaan Badan usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Kabupaten Siak, ucap Wakil DPRD Kabupaten Batang, Fauzi di Siak, Rabu.
Selain itu, pihaknya juga ingin memaksimalkan pengelolaan keuangan khususnya mengelola dan mengembangkan Kabupaten Batang karena bagian dari rekan pemerintah.
"Karena niat itu lah kami memilih Kabupaten Siak untuk mencari ilmu, karena menurut kami Kabupaten Siak telah berhasil mengelola BUMDnya dengan sebaik mungkin," ungkapnya.
Sehubungan dengan itu, Asisten II Setdakab Siak, Syafrilenti mengatakan bahwa latar belakang keberadaan BUMD di Siak adalah pelayanan untuk kemanfaatan umum, pengelola bidang usaha strategis seperti SDA, keuangan, IT dan media massa.
Selain itu juga sebagai sumber PAD, penyeimbang kekuatan monopoli swasta dan usaha perintis.
Sampai saat ini ada lima BUMD di Kabupaten Siak, yakni PD Sarana Pembangunan Siak (SPS), PT Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB), PT Bumi Siak Pusako (BSP), PT Permodalan Siak (Persi) dan PT Siak Pertambangan dan Energi (SPE).
"Jika sudah ke Riau, tetapi belum ke Kabupaten Siak, maka belumlah lengkap," gurau Syafrilenti di depan rombongan DPRD Kabupaten Batang, di Ruang Rapat pucuk rebung kantor Bupati Siak.
Kabupaten Batang Pelajari Cara Pemkab Siak Dalam Mengelola BUMD
