Pekanbaru, (Antarariau.com) - Bank Indonesia Kantor Wilayah Provinsi Riau menyediakan uang tunai sebanyak Rp4,4 triliun dengan berbagai nominal pecahan guna keperluan masyarakat setempat menyambut Idul Fitri 1438 Hijriyah.
"Jumlah itu meningkat 4,6 persen dibandingkan tahun lalu," kata Kepala BI Riau Siti Astiyah di Pekanbaru, Kamis.
Siti menjelaskan penetapan besaran uang tunai keperluan Ramadan tahun ini meningkat didasarkan dari realisasi penukaran 2016 yang mencapai Rp4,2 triliun.
Selain juga sudah berdasarkan survei keperluan uang dari seluruh bank yang ada di Riau.
"Keperluan uang ini sudah diproyeksi jauh hari sebelum ramadan dari semua perbankan sehingga kebutuhan uang 2017 ini meningkat dari Rp4,2 triliun, menjadi Rp4,4 triliun," jelasnya.
Menurut dia peningkatan ini disebabkan berbagai hal, bisa jadi karena meningkatnya Upah Minim Provinsi, meningkatnya kebutuhan masyarakat dan sebagainya.
Jumlah ini lanjutnya sangat fleksibel jika ada permintaan lebih banyak lagi maka akan ditambah.
"Intinya BI siap berapapun keperluan uang tunai masyarakat pada Idul Fitri ini akan disediakan termasuk non tunai," tegas Siti.
Untuk proses penukaran uang pecahan sebut Siti lagi BI telah menyediakan waktu khusus mulai dari 14-15 Juni dan 19-22 Juni bertempat di halaman Kantor BI Jalan Sudirman Pekanbaru.
Pihaknya kata dia akan menggandeng 30 bank pemerintah maupun swasta setempat untuk melayani penukaran yang berjalan setiap jam kerja.
"30 bank akan bergantian setiap hari penukaran bersama BI melayani penukaran uang pecahan," tuturnya.
Dirinya juga memastikan kalau pihaknya tidak akan membatasi masyarakat untuk menukarkan uang yang penting jumlahnya sesuai nominal satu ikat pecahan kecil berisi 100 lembar. Misalkan untuk uang Rp10.000 harus ditukar Rp1 juta uang Rp5.000 senilai Rp500 ribu.
Selain di Kantor BI, pihaknya juga mengimbau semua kantor dan cabang yang ada di Riau untuk tetap membuka dan melayani penukaran uang pecahan meski bukan nasabah sendiri.
"Kami menghimbau bank harus melayani penukaran walau bukan nasabah mereka," tambahnya.
Di akhir kata Siti berpesan kepada masyarakat terutama saat menukarkan uang agar melakukannya pada tempat dan institusi yang benar agar terhindar dari uang palsu.
"Selain aman dan nyaman juga tidak dipungut biaya," tambahnya.