Rokan Hilir, 14/4 (ANTARA) - Sejak Minggu (11/4) sampai Rabu (14/4), warga Desa Sinoboi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, digemparkan dengan isu keberadaan kawanan harimau sumatera di desa mereka. Isu tersebut seiring dengan banyaknya hewan ternak mereka yang hilang, dan belum tahu penyebabnya. Kepala Desa Sinoboi, Armi, kepada ANTARA, Rabu, mengatakan, kecemasan warganya semakin menjadi - jadi setelah beberapa warga di sana mengaku sempat melihat dua ekor harimau yang melintas di salah satu lahan perkebunan kelapa sawit. "Warga yang melaporkan temuan harimau itu mengaku tidak begitu jelas melihatnya, karena pada saat itu, hari sudah mulai senja," tutur Armi. Sejak laporan adanya harimau masuk ke Desa Sinoboi, terang Armi, ternak warga seperti ayam, kelinci, bebek dan kambing satu persatu hilang. "Untuk melacak penyebab hilangnya ternak itu, kami bersepakat melakukan ronda siang malam, tapi sampai sekarang (Rabu 14/4), belum ada harimau yang terpantau," ungkapnya. Sementara itu, Imam (40), seorang warga Sinoboi, menjelaskan, pada pertengahan 2009 lalu, beberapa warga sempat disatroni seekor harimau dengan ruas tubuh yang besar. Tingginya mencapai 1,5 meter dengan panjang sekitar 3,5 meter. Sejak kejadian itu, seluruh warga bersepakat untuk mendatangkan pawang agar harimau dewasa tersebut tidak kembali ke perkampungan warga. "Kejadian itu yang pertama sejak puluhan tahun desa ini berdiri. Sekarang kalau ada warga yang mengaku melihat harimau itu kembali datang, saya dapat mempercayainya. Dan sebaiknya warga waspada," ringkasnya.