Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi dua titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, Rabu.
"Dua titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen terpantau di Indragiri Hilir dan Pelalawan," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin, di Pekanbaru.
Ia menjelaskan titik-titik panas tersebut terpantau Satelit Terra dan Aqua pukul 16.00 WIB hari ini.
Secara umum, ia menjelaskan terpantau tiga titik panas di Sumatera. Selain dua titik panas di Riau, satu titik lainnya terpantau di Provinsi Sumatera Utara.
Titik panas di Pelalawan terpantau di Kecamatan Bunut dengan tingkat kepercayaan di atas 63 persen. Sedangkan di Indragiri Hilir, titik panas terdeteksi di Kecamatan Tembilahan dengan tingkat kepercayaan di atas 54 persen.
Sepekan terakhir, BMKG terus mendeteksi titik panas pada sejumlah kabupaten di Riau, seperti Pelalawan, Siak, dan Indragiri Hilir meskipun sejumlah kabupaten di Bumi Lancang Kuning itu dalam kondisi banjir.
Keberadaan titik panas yang terpantau fluktuatif, seperti pada Selasa (14/2) pagi kemarin, BMKG mendeteksi sebanyak lima titik panas tersebar di Pelalawan, Siak, dan Indragiri Hilir.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru Slamet Riyadi menjelaskan kebakaran hutan dan lahan masih berpotensi terjadi di Riau, meskipun saat ini banjir terjadi di wilayah tersebut.
Hal itu dikarenakan intensitas hujan diprediksi mengalami penurunan dalam beberapa hari ke depan, terutama di wilayah tengah dan selatan Riau.
Keberadaan dua titik panas yang terpantau BMKG di Riau hari ini merupakan yang kelima kali dalam sepekan terakhir, atau selama awal Maret 2017.
Pada Januari-Februari 2017, kebakaran sempat melanda sejumlah kabupaten di Riau. Rokan Hilir merupakan wilayah terakhir yang terbakar pada akhir Februari 2017 lalu, dengan total luas kebakaran mencapai 100 hektare.