Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru mencatat pada Kamis pagi masih mendeteksi keberadaan tiga titik api yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.
"Tiga titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen terdeteksi di tiga kabupaten," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru Slamet Riyadi di Pekanbaru.
Ia merincikan titik panas tersebut masing-masing menyebar di Pelalawan, Siak dan Rokan Hilir. Dari ketiga titik panas, BMKG menyatakan tidak ada "confidence" di atas 70 persen atau dinyatakan sebagai titik api.
Tiga titik panas yang terpantau hari ini sebelumnya turut terpantau pada Rabu sore kemarin (13/9).
Meski begitu, BMKG memperkirakan sebagian wilayah Riau pada hari ini cenderung berawan dengan potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sejumlah kabupaten.
"Potensi hujan berpotensi terjadi di Rokan Hilir, Siak, Pelalawan, Pekanbaru, Dumai, Rokan Hulu," ujarnya.
Lebih jauh, Slamet mengatakan terdapat 36 titik panas di Pulau Sumatera. Selain tiga titik panas di Riau, titik-titik panas juga terpantau di Provinsi Sumatera Selatan 22 titik, Bangka Belitung delapan titik, Bengkulu dua titik dan Lampung satu titik.
Keberadaan titik panas di wilayah Sumatera dan khususnya di Provinsi Riau cenderung menurun sepanjang September 2017 ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan saat ini terjadi peralihan cuaca antara musim kemarau menjadi musim hujan.
"Kita terus mengantisipasi peralihan musim tersebut, meski kita juga turut masih siaga Karhutla," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur.
Saat ini Provinsi Riau masih dalam status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Status yang diputuskan sejak awal 2017 ini akan berakhir pada November mendatang.