Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau menyatakan mulai melirik potensi perikanan yang saat ini belum tergarap maksimal guna memenuhi pasar ekspor terutama di kawasan Asia Tenggara.
"Potensi perikanan di pesisir Riau akan dimaksimalkan untuk memperkuat ekonomi ke depan," kata Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan Riau memiliki garis pantai sepanjang 2.076 kilometer atau menurutnya dua kali panjang pulau Jawa. Dari 2.076 kilometer itu, sangat sedikit yang baru dimanfaatkan secara optimal.
Padahal ia mengatakan potensinya cukup besar selain posisi Riau yang sangat strategis yang berhadapan langsung dengan semenanjung Malaysia dan Singapura.
"Tadi pagi saya ke pulau Rupat (Bengkalis). Dari sana itu terlihat Port Dickson (Malaysia) dengan jelas. Hanya 45 menit ke sana. Semenanjung, Singapura dan dibelakangnya itu pasar semua," ulasnya.
Menurut dia, selama ini belum ada keseriusan untuk menggarap potensi yang diharapkan menjadi pundi-pundi devisa tersebut.
Untuk itu, dia mengatakan Pemprov Riau akan bergerak cepat dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten dan Kota di pesisir Riau untuk menyamakan persepsi menggarap peluang itu.
Andi, sapaan akrab Gubernur Riau menceritakan dirinya pernah mengunjungi Kabupaten Rokan Hilir saat panen kerang. Kemudian ia juga telah mengunjungi Kabupaten Kepulauan Meranti dengan budidaya ikan Kerapu, serta Indragiri Hilir dengan tiram dan udang.
"Makanya kita akan menggandeng bupati di masing-masing wilayah yang memiliki potensi laut untuk menggarap itu," jelasnya.
Dia mengatakan Pemprov Riau tidak ingin wilayah itu dikenal sebagai penghasil minyak bumi dan perkebunan sawit sebagai andalan lagi.
Dirinya ingin Riau dapat merubah haluan dengan mengembangkan sektor lainnya seperti perikanan dan pariwisata.
Incar Pasar Internasional, Riau Fokus Garap Potensi Perikanan
