Pekanbaru, 27/3 (ANTARA) - Musyawarah Besar Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) III di Pekanbaru, Riau, disinyalir menjadi ajang bagi sejumlah calon pemimpin yang maju dalam pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) di Sumatera Barat (Sumbar), untuk meminta dukungan dari perantau Minang di Riau. Berdasarkan pantuan ANTARA pada pembukaan Musyawarah Besar IKMR di Pekanbaru, Jumat (26/3) malam, terlihat ada empat calon kepala daerah yang hadir yakni Gubernur Sumbar Marlis Rahman, Bupati Agam Aristo Munandar, dan Ketua Ikatan Kelurga Solok Selatan di Riau, Tulus. Dua nama pertama dikabarkan bakal maju menjadi Gubernur pada Pemilukada Sumbar pada 30 Juni mendatang. Sedangkan, Tulus akan maju menjadi calon wakil Bupati Solok Selatan berpasangan dengan "incumbent" Syafrizal J. Sinyalemen meminta restu dari para calon kepala daerah itu turut diperkuat oleh Ketua IKMR Basrizal Koto. Dalam pidatonya, wirausahan sukses itu mengatakan IKMR bisa mempengaruhi konstelasi politik, meski organisasi itu tidak bisa terjun langsung dalam politik praktis. Menurut dia, jumlah etnis Minang di Riau diperkirakan mencapai 2 juta orang atau setara dengan 40 persen dari seluruh populasi penduduk Riau. "IKMR tidak punya warna politik tertentu, tapi kami bisa mewarnai tergantung nego," kata Basrizal yang langsung disambut tepuk tangan para peserta dan tamu undangan. Seorang warga keturunan Minang yang kini tinggal di Pekanbaru, Asrildarma, mengatakan bahwa pendapat orang Minang yang merantau sangat didengar oleh sanak saudara mereka di kampung halaman. Orang Minang, apalagi yang sukses di perantauan, dinilai sebagai kaum yang lebih pintar dan berwawasan luas. "Sudah menjadi hal biasa bagi calon gubernur, bupati atau walikota di Sumbar meminta restu orang Minang yang merantau ke Riau," kata Asrildarma. "Apalagi para perantaulah yang mengirimkan uang untuk sanak saudara di kampung halaman. Jadi wajar saja jika para calon kepala daerah hadir seperti meminta restu karena suara perantau sangat menentukan sikap pemilih di Sumbar," lanjutnya. Secara terpisah, Gubernur Sumbar Marlis Rahman kepada wartawan membantah kehadirannya untuk meminta dukungan dari para perantau. "Saya hanya memenuhi undangan panitia karena saya kan gubernur orang Sumbar," kata Marlis.