Peserta, Orang Tua, dan Panitia Penerimaan SIPSS Teken Pakta Integritas

id peserta orang, tua dan, panitia penerimaan, sipss teken, pakta integritas

Peserta, Orang Tua, dan Panitia Penerimaan SIPSS Teken Pakta Integritas

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Peserta dengan orangtuanya dan Panitia Seleksi Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sajana di Kepolisian Daerah Riau meneken fakta integtritas untuk proses penerimaan yang bersih, transparan, akuntabel, dan humanis.

"Ini dilakukan agar proses seleksi bersih, setiap peserta memiliki peluang yang sama. Jangan pengaruhi panitia untuk korupsi, kolusi, konspirasi, dan nepotisme," kata Wakil Kepala Polda Riau, Brigjend Pol Ermi Widyatmo di Pekanbaru, Kamis.

Kepada orang orang tua dia meminta untuk jangan percaya oknum yang mengatakan bisa meluluskan dengan meminta imbalan, jika ada agar dilaporkan. Untuk panitia dia meminta agar meminimalisir kesalahan yang merugikan peserta.

"Jika ada oknum yang jadi calo dengan mendapatkan imbalan itu akan diproses, begitu juga peserta dan ortu jangan coba memberi suap untuk lulus, karena di mata hukum menerima dan memberi sama-sama tindak pidana," tegasnya.

Seleksi yang pertama dilakukan di era Kapolri Jendral Tito Karnavian ini untuk di Riau panitia telah menerima 63 peserta yang terverifikasi. Pendaftaran secara online di markas besar Polri mulai 25 Januari sampai 1 Maret lalu.





"Yang terverifikasi dan terdaftar kepada kita itu ada 63 selanjutnya akan dilakukan seleksi administrasi, psikologi, dan kesehatan di Pekanbaru," kata Ketua Panitia Seleksi di Riau, Kombes Pol Benny Supardi.

63 orang itu terdiri dari 49 laki-laki dan 14 perempuan. Semuanya merupakan tamatan sarjana dari berbagai diaiplin ilmu. Diantaranya 29 orang Sarjana Hukum, sembilan orang dari ilmu internasional, tujuh irang dari teknik sistem informasi, empat orang kedokteran umum, dan lainnya ada dari psikologi, dikter gigi, teknik baik itu sipil, kimia, dan informatika.

Dia mengatakan proses seleksi administrasi dimulai sejak Tabu (2/3) dengan mengecek kembali berkas-berkas yang masih belum lengkap. Hal itu seperti kemungkinkan ada ijazah dan nilai yang belum jelas.

"Tes kesehatan Sabtu nanti. Jika lolos ikut psikologi, itu nilainya minimal 61 otomatis keluar. Peserta lulus dari Riau langsung ditentukan oleh Mabes Polri tergantung yang dibutuhkan. Misalnya di Riau ada Teknik Kimia, yang daerah lain tidak ada, bisa saja itu diambil," jelasnya.





Jika lulus, peserta akan menjalani pendidikan di Akademi Polisi di Semarang, Jawa Tengah. Seleksi ini serentak dilakukan di seluruh Indonesia.*