PLTU 2x100 MW Belum Juga Ditender

id pltu 2x100, mw belum, juga ditender

Pekanbaru, 18/3 (ANTARA) - Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenga Uap (PLTU) 2x100 Megawatt (MW) di Riau yang menjadi bagian dari percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik 10.000 MW tahap II belum ditenderkan. Humas PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Suwandi Siregar, di Pekanbaru, Kamis, menyatakan, pembangkit yang diproyeksikan untuk mengatasi krisis listrik itu baru selesai menjalani penyusunan disain mesin secara detail (DED) yang dijadikan sebagai dasar pembangunan proyek. "Studi DED baru selesai dikerjakan oleh kita, tapi telah diserahkan ke pihak manajemen PLN di pusat agar proses tender bisa dilakukan secepat mungkin," ujarnya. Menurut dia, sesuai skedul yang telah dikerjakan sebelumnya maka proses tender PLTU 2x100 MW itu akan dilakukan pada bulan April 2010. Kendati demikian, analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) pembangkit itu yang nantinya dibangun di Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, saat ini sedang dikaji dengan jasa konsultan dari Universitas Gajah Mada dan Universitas Riau. Dengan kondisi itu maka diperkirakan kontruksi pembangkit mulai dikerjakan pada awal Juni 2010 yang akan memakan waktu dua tahun dan diproyeksikan selesai sebelum Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII digelar. "Hitung-hitungan waktu yang kita lakukan, maka sebelum PON digelar pada Juni 2012, PLTU itu sudah bisa beroperasi memasok kebutuhan listrik di Riau menggunakan batubara," jelasnya. Berbagai kalangan di Riau berharap PLN segera merealisasikan pembangunan pembangkit baru, karena hingga kini kondisi kelistrikan di Riau hampir setiap hari terjadi pemadaman bergilir. Direktur Eksekutif Kadin Riau, Herwan, mengatakan, posisi defisit listrik Riau yang mencapai 120 MW pada waktu beban puncak telah menghambat perkembangan dunia investasi di provinsi itu. "Banyak yang berminat melakukan investasi di Riau, namun mereka semua masih wait and see (melihat dan menunggu) hingga masalah infrastruktur terutama krisis listrik dapat segera diatasi," ujarnya.