PLTU 2x100 Gagal dukung PON

id pltu 2x100 gagal dukung pon

Pekanbaru - Pembangkit Listrik Tenaga Uap berkapasitas 2x100 Mega Watt (MW) gagal mendukung distribusi listrik pada perhelatan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XVIII di Riau yang akan dilaksanakan pada September 2012 mendatang.

Pejabat PLN (Persero) yang menangai proyek pembangunan PLTU 2x100 MW di Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru, Reisal Rimtahi Selasa, mengatakan, pembangkit itu baru akan selesai pada pertengahan 2014 mendatang.

"Kalau tidak ada kendala, opreasional PLTU ini baru dimulai pada April 2014," katanya.

Sebelumnya, rencana pembangunan PLTU dengan nilai proyek triliunan rupiah ini diminta berlokasi di Ibukota Provinsi Riau Pekanbaru untuk mendukung pasokan listrik saat penyelenggaraan PON XVIII di Riau.

Namun proyek triliun rupiah ini tidak berjalan mulus, berbagai kendala mulai dari lahan hingga berbagai kendala lainnya menjadi alasan pembangunan PLTU ini terus terulur.

Saat ini pekerjaan PLTU 2x100 MW kata Reisal telah berjalan lebih kurang satu tahun, setelah direncanakan sejak tiga tahun sebelumnya.

"Untuk saat ini telah memasuki tahapan pemasangan tiang pancang dan pondasi gedung yang nantinya akan di 'cluster'," katanya.

Gubernur Riau HM Rusli Zainal, sebelumnya sempat berulang kali meminta percepatan pembangunan PLTU Tenayan Raya yang diharapkan dapat menambah pasokan listrik saat PON pada September 2012 mendatang berlangsung.

Manager Humas dan Sumber Daya Manusia PT PLN Wilayah Riau Kepulauan Riau (PLN WRKW), Suhatman, sebelumnya kepada ANTARA juga memastikan bahwa PLTU Tenayan Raya belum akan selesai di tahun 2012 bahkan 2013.

"Kemungkinan besar, PLTU Tenayan baru akan selesai di tahun 2014. Pengerjaannya masih terus digesa," katanya.

Sementara untuk pasokan listrik penyokong kegiatan PON 2012 di Riau, Suhatman mengaku pihaknya sudah mengantisipasinya jauh hari.

"Intinya tanpa menunggu selesainya PLTU Tenayan Raya, kebutuhan listrik saat PON juga akan terpenuhi. Salah satu solusi adalah pemakaian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sewaan di areal Teluk Lembu, Pekanbaru, sebesar 80 MW dan untuk Kota Dumai, ada tambahan dari PLTD sebesar 40 MW," katanya.

Suhatman juga menguraikan, saat ini beban puncak pemakaian listrik untuk Provinsi Riau berkisar diatas 400 MW atau meningkat 50 MW dibandingkan pada awal tahun 2011 yang masih sebesar 350 MW.

Daya 'strum' tersebut kata dia, dipasok dari dua sumber sistem interkoneksi dari jalur Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) sebesar 200 MW dan Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) sebesar 100 MW.