Pekanbaru, 21/2 (ANTARA) - Sindikiasi tiga bank yang terdiri dari Bank Mandiri, BNI, dan Bank Riau, akan membiayai pembangunan Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berdaya 2x100 megawatt (Mw) di Provinsi Riau. "Untuk biaya pembangunan pembangkit 2x100 Mw bisa dipastikan melalui Bank Riau dan dua bank besar dalam bentuk sindikasi," kata Direktur Bank Riau, Erzon, kepada ANTARA di Pekanbaru, Minggu. Sebelumnya, PT PLN (Persero) menyatakan PLTU 2x100 Mw yang direncanakan dibangun di Kawasan Industri Tenayan, Pekanbaru, membutuhkan investasi sekitar Rp2 triliun. Menurut Erzon, Bank Riau dipastikan bakal menyalurkan dana kredit sebesar Rp200 miliar pada tahun ini untuk proyek PLTU 2x100 Mw. Kepastian dua bank lainnya dalam sindikasi akan sangat berguna untuk menutupi kekurangan biaya. Ia mengatakan para pemegang keputusan bank tersebut telah secara lisan untuk sepakat membentuk sindikasi. Sedangkan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), lanjutnya, direncanakan pada akhir Februari 2010. "MoU dijadwalkan pada akhir bulan Februari, agar pembangunan pembangkit listrik dapat segera dilakukan," ujarnya. Manajer SDM, Komunikasi Hukum dan Administrasi PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Suwandi Siregar, mengatakan pembangunan pembangkit 2x100 Mw ditargetkan selesai tahun 2012. Riau mendapat prioritas pembangunan pembangkit baru setelah adanya revisi Perpres terkait pembangunan pembangkit 10.000 Mw di seluruh Indonesia pada akhir tahun lalu. "PLN Riau dan seluruh masyarakat tentunya sangat berharap realisasi pembangunan pembangkit ini dapat mengatasi krisis listrik yang berkepanjangan ini," ujarnya. Menurut dia, proses pembangunan pembangkit 2x100 Mw kini dalam tahap persiapan tender.