Pekanbaru,14/7(ANTARA)- Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2x100 MW Tenayan Raya, Pekanbaru, diprediksi bakal molor dari jadwal yang telah ditentukan pada awal Agustus 2010.
"Pembangunan memang akan molor dari jadwal yang ditentukan paling tidak baru dimulai akhir Agustus. Dikarenakan pada saat ini masih dalam tahap evaluasi baik dari lahan maupun lelang," ujar Kepala Proyek Pembangunan PLTU 2x100 MW, Riyanto, di Pekanbaru, Rabu.
Ia mengatakan, pembangunannya terkendala lahan yang ditanami sawit oleh warga. Sedangkan proses tender belum akan dimulai, jika pembebasan lahan belum dilakukan.
"Saat ini lahannya saja belum dibebaskan. Bagaimana proses tender dilakukan. Paling tidak membutuhkan waktu selama satu bulan dari proses tender hingga dimulainya pembangunan," jelas dia.
Dikatakannya, setidaknya terdapat sembilan perusahaan konsorsium yang akan mengikuti proses tender pembangunan PLTU pertama di Riau tersebut. Sembilan perusahaan tersebut merupakan hasil seleksi dari 30 perusahan yang mendaftar untuk masuk pada proses lelang, yang terdiri dari delapan perusahaan konsorsium Indonesia dengan China dan satu perusahaan konsorsium Indonesia dengan India.
Untuk pembangunannya sendiri, lanjutnya, memerlukan waktu setidaknya 30 bulan untuk unit satu dan 33 bulan untuk unit dua.
"Melihat dari lama pengerjaannya, pembangunan tersebut baru akan selesai pada 2013 mendatang. Dan tidak bisa digunakan untuk penerangan PON XVIII 2012," jelasnya.
Sementara itu Asisten I Pemko Pekanbaru, Dorman Johan, mengatakan pihaknya saat ini tengah menyelesaikan persoalan lahan karena banyak lahan yang tidak diketahui pemiliknya.
"Pihak Pemko berupaya secepatnya dapat menyelesaikan hal ini. Dan tidak mengganggu pelaksanaan pembangunan PLTU," ujarnya singkat