Kawasan Kumuh Di Siak Akan Dirubah Jadi Daerah Layak Huni

id kawasan kumuh di siak akan dirubah jadi daerah layak huni

Kawasan Kumuh Di Siak Akan Dirubah Jadi Daerah Layak Huni

Siak (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau akan mulai memperbaiki tiga kawasan kumuh, yang ada pada daerah setempat pada 2017, agar menjadi daerah layak untuk ditempati oleh masyarakat.

"Ada tiga kawasan padat yang menjadi target di tahun 2017 mendatang. Diantaranya Kecamatan Tualang, Kandis dan Minas," kata Bupati Siak Syamsuar pada Rapat penyusunan rencana pemukiman kumuh kabupaten Siak, Kamis.

Dia menyampaikan, dalam pelaksanaan pembangunan kawasan kumuh masing-masing daerah memiliki kendala. Mulai dari lokasi, status kepemilikan lahan, dan permasalahan administrasi.

"Kedepan pemerintah kabupaten Siak menginginkan perbaikan pada kawasan kumuh agar menjadi semakin layak untuk ditempati oleh masyarakat," paparnya.

Sementara itu Wabup Siak Alfedri memaparkan bahwa persoalan pada kawasan Perawang, kecamatan Tualang adalah masalah drainase dan pembangunan limbah dari pasar daerah itu sendiri.

Perawang juga merupakan kawasan padat dan juga ada pasar Bunut dengan penataan yang tidak teratur. Sedangkan pada kecamatan Minas yang tergolong kawasan kumuh ringan, dengan persoalan kontur tanah dominan berbukit-bukit. Dan Kandis menyangkut pembuangan limbah dan drainase.

"Dalam prioritas pemerintah sesuai rencana aksi yang perlu dilakukan ialah sosialisasi kepada masyarakat. Sebelum kegiatan ini berjalan di tahun 2017-2019 sesuai target nawacita presiden Joko Widodo," sebut Wabup Alfedri.

Dia berharap agar para konsultan dapat memperhitungkan banjir pasang yang terjadi setiap tahunnya dalam pembangunan kawasan kumuh tersebut.

Katanya, pada dasarnya ada tujuh lokasi kawasan kumuh yang akan diperbaiki, namun untuk tahun 2017-2018 hanya tiga wilayah yang akan diprioritaskan. Untuk awal 2017 diharapkan realisasi skala pembangunan diharapkan telah mencapai enam persen, agar bisa mengajukan penambahan kawasan lainnya.

Konsultan Geospasia Suko Isjanto menyebutkan, berdasarkan data SK luas wilayah kumuh hanya 109 hektar. Namun setelah dilakukan verifikasi di lapangan jumlahnya bertambah menjadi 176,82 Ha.

"Masing-masing tiga kecamatan yang masuk dalam kawasan pemukiman kumuh rata-rata mendirikan bangunan pada badan jalan, dan di bawah pipa minyak PT BoB Bumi Siak Pusako," pungkasnya.

Oleh: Nella Marni