Kondisi Stadion Utama Riau Kian Memprihatinkan

id kondisi stadion, utama riau, kian memprihatinkan

Kondisi Stadion Utama Riau Kian Memprihatinkan

Pekanbaru (Antarariau.com) Kondisi struktur bangunan Stadion Utama Riau yang berada di Jalan Naga Sakti Panam, Kota Pekanbaru terlihat makin tidak terawat dan kumuh.

Dua gerbang untuk masuk dan keluar di depan bangunan itu tampak kusam. Sampah berserakan karena bagian depan dijadikan sebagai tempat jualan dan sering digunakan sebagai tempat pacaran dan seringkali dijadikan areal balapan (liar), kata salah seorang warga Pekanbaru yang berkunjung ke stadion, Yati (21), Selasa (15/11).

Yati menilai, kondisi banguan stadion utama ini sangat menyedihkan karena sebagian atapnya sudah lepas, lantai keramiknya pecah-pecah, dan kursi-kursi taman sudah rusak.

Tak hanya itu, kondisi bangunan lainnya yang rusak diantaranya dinding yang catnya sudah mulai mengelupas. Kemudian ornamen ataupun hiasan pada dinding tersebut sudah mulai pudar. Akibatnya, lingkungan disekitar stadion utama kelihatan kumuh.

Atas kondisi itu, Yati berharap agar pemerintah setempat segera memperbaiki stadion ini. Dia juga meminta agar pihak terkait selalu melakukan pengawasan agar pengunjung stadion bisa merasakan kenyamanan.

Jika dilihat kondisi stadion ini malah Pekanbaru jauh dari kata madani, karena dengan kondisi seperti ini dijadikan untuk pacaran dan rawan akan aksi perampokan. Saya berharap pemerintah ataupun polisi selalu melakukan patroli, ujarnya.

Pemerintah seharusnya lebih peka lagi terhadap sarana olahraga di Riau, apalagi dengan kondisi stadion yang tidak terawat ini dan sudah banyak yang rusak, kata Junaidi (47) salah satu pedagang di depan stadion.

Stadion utama berkapasitas 45 ribu orang ini sejatinya dibangun sebagai salah satu arena olahraga dan tempat pembukaan serta penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII-2012 saat Riau menjadi tuan rumahnya. Namun, stadion yang "menelan" anggaran pembangunan hingga Rp1,2 triliun itu malah terbengkalai setelah PON usai, karena masih menyisakan hutang Rp245 miliar dari Pemprov Riau kepada pihak kontraktor.

Karena itu, hingga kini arena yang juga pernah menjadi tempat pertandingan penyisihan Piala Asia U-19 itu belum diserahterimakan kepada pemerintah daerah.

Oleh Ervan, mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Suska Riau