Ketua KOI Menangis Lihat Kondisi Stadion Utama Riau

id ketua koi, menangis lihat, kondisi stadion, utama riau

Pekanbaru, (antarariau.com) - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo mengaku prihatin melihat persiapan tuan rumah Riau menghadapi Islamic Solidarity Games (ISG), terutama dengan masalah tunggakan utang pada proyek Stadion Utama yang menimbulkan konflik dengan pihak kontraktor.

"Saya sampai menangis melihat Stadion Utama Riau, apalagi melihat rumput lapangannya yang sudah sangat panjang tidak terurus," kata Rita Subowo saat meninjau Stadion Utama Riau di Pekanbaru, Senin.

Rita Subowo, yang juga selaku Panitia ISG Pusat, datang bersama rombongan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta panitia dari Pemprov Riau yang diwakili oleh Syamsurizal. Kunjungan untuk meninjau persiapan ISG itu merupakan yang kedua, setelah sebelumnya rombongan tidak diizinkan masuk ke dalam stadion oleh pihak kontraktor karena masalah tunggakan utang.

Rita mengatakan KOI bersama Kemenpora akan segera menggelar rapat khusus untuk membahas masalah tunggakan Pemprov Riau kepada pihak kontraktor. Namun, ia meminta Pemprov Riau selaku pemegang proyek sarana olahraga megah itu bersikap proaktif.

"Waktu sudah bergulir karena ini kebanggaan warga Riau, kita tidak ingin hal-hal yag tidak diinginkan terjadi, seperti pemindahan dan pengundaran ISG karena ini adalah komitmen bersama," katanya.

Riau akan menjadi tuan rumah ISG yang diikuti puluhan negara-negara Islam pada Juni 2013.

Ia berharap agar ada titik temu agar kontraktor mendapatkan haknya dan ISG bisa menggunakan Stadion Utama Riau berkapasitas lebih dari 40 ribu tempat duduk itu untuk upacara pembukaan, penutupan dan pertandingan sepakbola.

Selain itu, Rita juga meminta pihak kontraktor untuk mengutamakan nasionalisme agar masalah penutupan stadion itu tidak berlarut-larut dan mencoreng citra Riau dan juga Indonesia di dunia internasional.

"Bendera Anda Apa? Merah Putih kan, sama saya juga orang Indonesia. Jadi masalah ini jangan sampai mencoreng nama Indonesia," kata Rita kepada perwakilan kontraktor.

Kedatangan rombongan Rita Subowo sempat membuat kehebohan karena puluhan petugas Satpol PP sempat mendobrak paksa blokade yang dibuat pihak kontraktor dengan menempatkan pagar besi melintang di tengah akses masuk stadion utama.

Selain itu, pihak subkontraktor juga memasang belasan spanduk bertuliskan nada kecaman terkait tunggakan utang Pemprov Riau di setiap sudut di stadion.

Bahkan, seorang petugas Satpol PP sampai terluka parah karena jatuh dari ketinggian sekitar lima meter saat akan mencabut spanduk itu.

Pihak kontraktor yang tergabung dalam kerjasama operasi (KSO) melarang segala aktivitas di stadion utama sebelum Pemprov Riau sebagai pemilik proyek membayar utang pembangunan. Tiga kontraktor itu terdiri dari PT Pembangunan Perumahan, Adhi Karya dan Wika.

Utang tertunggak kepada KSO mencapai Rp147 miliar untuk pengerjaan fisik stadion dan perawatan. Selain itu, Pemprov Riau juga berhutang pada Adhi Karya untuk pembangunan sarana dan fasilitas pendukung stadion sekitar Rp144 miliar.

Kontraktor menilai sudah terlalu banyak memberi dispensasi penggunaan stadion itu untuk kualifikasi Piala Asia dan PON XVIII, namun Pemprov Riau tidak punya itikad baik untuk melunasi utang. Karena itu, kontraktor tidak mengizinkan penyelenggaraan ISG pada Juni nanti digelar ditempat itu sebelum hak mereka dipenuhi.

"Sebenarnya kalau kita bicara nasionalis, masing-masing orang pasti punya nasionalisme tapi kita sebatas tuntut hak kita saja. Apa yang kita telah kerjakan, maka hasilnya kita harus terima karena tunggakan Rp147 miliar itu nilai yang sangat besar bagi kami," kata Projek Manajer Kerja Sama Operasi (KSO) Stadion Utama Riau, Yudi Setiawan.

Ia mengatakan pihak kontraktor dan subkontraktor sudah terlalu banyak memberikan toleransi kepada Pemprov Riau, namun hingga kini belum ada itikad baik untuk melunasi utang-utang itu.

"Bisa dilihat pertandingan Piala Asia dan PON sudah sangat sukses dilaksanakan ditempat ini, setelah semuanya selesai mana janjinya untuk membayar tunggakan itu," katanya.