Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat nilai impor Riau sepanjang September 2016 mencapai 91,96 juta dolar AS atau turun sebesar 39,73 persen dibanding Agustus 2016 sebesar 152,59 juta dolar AS.
"Penurunan ini disebabkan oleh turunnya impor migas dan non migas masing-masing sebesar 73,44 persen dan 32,91 persen," kata Kepala BPS Riau, Aden Gultom di Pekanbaru, Selasa.
Menurut dia, penurunan terbesar impor non migas September 2016 terhadap bulan sebelumnya terjadi pada pupuk yang tercatat sebesar 10,94 juta dolar AS, berikutnya garam, belerang, kapur yang tercatat sebesar 2,11 juta dolar AS.
Selain itu, bubur kayu (Pulp) dan bahan kimia anorganik yang masing-masing tercatat sebesar 1,33 juta dolar AS.
"Akan tetapi, kenaikan impor non migas hanya terjadi pada kertas dan karton 3,54 juta dolar AS, diikuti bahan kimia organik yang tercatat sebesar 1,60 juta dolar AS, serta plastik dan barang dari plastik tercatat sebesar 0,23 juta dolar AS,"katanya.
Sementara itu, periode Januari-September 2016, nilai impor Riau mencapai 977,40 juta dolar AS atau turun 8,31 persen dibandingkan periode yang sama pada 2015 yang besarnya mencapai 1,07 miliar dolar AS.
Penurunan impor ini disebabkan oleh menurunnya impor migas sebesar 29,16 persen dan impor non migas sebesar 3,74 persen.
"Impor non migas selama Januari-September 2016 didominasi oleh mesin-mesin atau pesawat mekanik yang tercatat sebesar 358,33 juta dolar AS atau berkontribusi sebesar 42,58 persen," katanya.
Pada periode yang sama jenis barang impor lainnya adalah pupuk yang tercatat sebesar 210,68 juta dolar AS atau tercatat sebesar 25,03 persen, berikutnya bubur kayu (Pulp) sebesar 39,85 juta (4,74 persen), serta kertas dan karton 24,78 juta dolar AS (2,94 persen) dengan kontribusi keempatnya mencapai 75,29 persen.