Zulfan Hafiz: Gas Elpiji Bersubsidi Tidak Tetap Sasaran

id zulfan hafiz, gas elpiji, bersubsidi tidak, tetap sasaran

Zulfan Hafiz: Gas Elpiji Bersubsidi Tidak Tetap Sasaran

Pekanbaru (Antarariau.com) - Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekanbaru, Riau, Zulfan Hafiz meminta instansi teknis setempat agar mengaktifkan kembali penggunaan kartu kendali dalam pendistribusian gas elpiji tiga kilogram, guna menghindari kelangkaan.

"Saat ini penggunaan gas elpiji bersubsidi sudah banyak yang tidak tepat sasaran," kata Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekanbaru, Zulfan Hafiz di Pekanbaru, Sabtu.

Zulfan Hafiz menilai dulu saat awal penggunaan elpiji tiga kilogram, jelas peruntukanya adalah keluarga kurang mampu.

Saat itu untuk menjadikan program ini tepat sasaran telah diterbitkan kartu kendali bagi yang berhak mendapatkan subsidi.

"Namun entah dimana letak kendalanya justru kini itu tidak berguna sama sekali," katanya meminta sudah saatnya kartu kendali kembali diaktifkan.

Tujuannya kata dia untuk meminimalisir kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di Pekanbaru.

Ia juga menyarakan ada pembaharuan data berapa sebenarnya jumlah warga kurang mampu yang berhak menerima gas subsidi tersebut.

Menurut dia saat ini penggunaan gas elpiji sudah banyak yang tidak tepat sasaran, banyak rumah makan dan usaha kuliner yang menggunakan elpiji subsidi.

"Ini jelas bertentangan dengan aturan. Tujuan dari Pemerintah agar konversi minyak tanah ke gas diprioritaskan kepada masyarakat kurang mampu. Ini jelas ada penyelewengan, " tegas Zulfan Hafiz.

Untuk itu, lanjut Politisi Nasdem ini lagi pihaknya meminta pemerintah kota tegas dan mengaktifkan kembali kartu kendali.

"Data kembali penduduk yang tidak mampu berapa jumlahnya. Karena masih banyak data yang tidak akurat. Mungkin pendataan bisa meminta bantuan RW/RT, lurah dan pihak kecamatan," saran dia.

Ia juga mengingatkan ada pengawasan distribusi oleh agen ke pangkalan.

"Agen harus jual kepada yang punya kartu kendali, yang tidak punya jangan diberikan," tegasnya.

Ia juga berpesan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru untuk mengecek ulang agen-agen nakal yang bermain dalam penjualan gas elpiji tiga kilogram tersebut.

"Sebenarnya agen tidak boleh menjualkan ke tingkat pengecer, tetapi kenyataannya di lapangan lain, justru memasok ke warung," katanya menambahkan.

Jadi instansi terkait diminta merespon sesegera mungkin, kalau ada agen bermain, cabut saja izinnya.

"Gas tiga kilogram diprioritaskan bagi yang tidak mampu. Kalau pendapatan lebih di atas UMK rata-rata, harusnya tidak diberlakukan," katanya.

Data Disperindag Kota Pekanbaru menyebutkan kini ada 12 agen yang mendistribusikan gas bersubsidi ke seluruh kecamatan. Ada 600 lebih pangkalan berdiri di Pekanbaru. Tetapi yang punya izin perdagangan baru 227.

"Dari jumlah tersebut sudah 12 pangkalan elpiji tiga kilogram diberi sanksi oleh Disperindag," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Masirba Sulaiman, Sabtu.

Dari 12 pangkalan itu, sebanyak lima pangkalan sudah di tutup sebagai sanksinya.