Cabai Di Pekanbaru Makin Pedas Makin Mahal
Pekanbaru, 20/1 (ANTARA) - Harga cabai yang dijual pedagang di pasar-pasar tradisional di Pekanbaru makin pedas makin mahal, tergantung pada pedasnya bumbu dapur itu. "Harga cabai bervariasi. Jika dari Jawa lebih murah dibandingkan cabai dari Sumatra Barat. Makin pedas cabainya makin mahal pula harganya," ujar Yuherlina (50), pedagang sayur yang ditemui di Pasar Pusat Pekanbaru, Rabu. Ia mengatakan, harga jual cabai merah dari Jawa Rp30.000 per kg, sedangkan dari Sumatra Barat Rp35.000 per kg. Perbedaan harga cabai dari pulau Jawa dan Sumatra Barat disebabkan karena rasa pedasnya yang berbeda. Cabai dari Sumatra Barat lebih pedas, sehingga harganya juga lebih tinggi. Daril (46), pedagang cabai di Pasar Senapelen Pekanbaru mengakui dalam sepekan terakhir harganya cabai dan sayur-mayur yang dijualnya mengalami kenaikan. Cabai dari Jawa sebelumnya Rp26.000 dan kini menjadi Rp30.000 per kg, sedangkan cabai dari Sumatra Barat sebelumnya dari Rp30.000 menjadi Rp35.000 per kg. "Saya membeli sayur mayur ini langsung dari agen. Harganya dalam sepekan ini terus naik, alasan dari agen karena sedang terjadi musim hujan sehingga pasokan sayur berkurang," ujar Daril. Selain cabai yang harganya naik, juga harga tomat pekan lalu harganya Rp8.000 menjadi Rp11.000 per kg, kol atau kubis dari Rp3.000 menjadi Rp3.500 per kg. Sementara itu, warga yang membeli sayur-mayur juga mengeluhkan kenaikan harga, terutama cabai yang merupakan bumbu dapur utama pembangkit selera makan karena masyarakat Pekanbaru umumnya berselera pedas. "Harga cabai tampaknya naik terus. Tapi mau bagaimana lagi, jika tidak dibeli tidak pula berselera makan karena tidak pedas. Itu sebabnya berapa pun harga cabai tetap saja dicari orang," ungkap Mursyidahm, warga Jalan Karet Pekanbaru saat ditemui sedang berbelanja di Pasar Pusat.