Kalila Buka Tiga Sumur Gas Untuk PLN

id kalila buka, tiga sumur, gas untuk pln

Pekanbaru, (ANTARA) - PT Kalila Energi Ltd. membuka tiga sumur baru di Blok Bentu, Provinsi Riau, untuk memenuhi kontrak pasokan gas bumi sebesar 30 MMSCFD (milion matric standart cubic feet per day) ke pembangkit listrik di Kota Pekanbaru sesuai kontrak dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Kami sudah membuka tiga sumur baru di lapangan Segat yang ada di Blok Bentu. Masing-masing diprediksi mampu memproduksi gas 10 MMSCFD," kata Acting Operation Area Manager PT Kalila, Setiabudi Djaelani, kepada ANTARA di Pekanbaru, Kamis. Kontrak pasokan gas Kalila-PLN telah berlangsung sejak tahun 2005. Namun, hingga kini perusahaan gas tersebut baru bisa memasok sekitar 13 MMSCFD ke pembangkit PLN Teluk Lembu. Persoalan yang hingga kini menghambat Kalila adalah ganti rugi lahan warga yang akan digunakan sebagai jalur pemipaan gas dari Blok Bentu ke pembangkit Teluk Lembu. Selain itu, kontrak kerjasama dua perusahaan tersebut juga sempat terancam putus karena Kalila meminta penyesuaian harga jual gas ke PLN. Menurut Setiabudi, masalah pembebasan lahan mulai bisa teratasi berkat bantuan pemerintah setempat. Meski begitu, lanjutnya, pemasangan pipa dengan panjang sekitar 50 kilometer dari sumur Kalila ke pembangkit PLN hingga kini belum dilakukan. "Kami mentargetkan pasokan gas ke PLN bisa terlaksana pada akhir tahun 2010," katanya. Mengenai masalah harga jual gas, lanjutnya, kedua perusahaan telah sepakat untuk penyesuaian harga dari 2,05 dollar AS per MMBTU (Million Metric British Thermal Units) menjadi 5 dollar AS per MMBTU. Namun, ia mengatakan penerapan harga baru tersebut baru bisa dilakukan setelah Kalila dapat memenuhi pasokan gas 30 MMSCFD sesuai dengan kontrak dengan PLN. "Harga jual itu disepakati kedua pihak pada akhir tahun lalu. Bagi perusahaan, penyesuaian harga jual sangat penting karena biaya investasi makin mahal setelah terjadinya lonjakan harga minyak mentah," ujarnya. Direktur PLN Wilayah Riau dan Kepri Robert A Aritonang mengatakan pihaknya akan mendukung proses pemipaan gas Kalila berjalan lancar. Ia mengatakan PLN telah menyurati Gubernur Riau Rusli Zainal agar pemerintah setempat turut mendukung proses pembebasan lahan warga. "PLN sangat berkepentingan agar pasokan gas dapat segera dialirkan ke pembangkit Teluk Lembu," ujarnya. Menurut Robert, masalah kekurangan pasokan gas dari Kalila yang berlarut-larut mengakibatkan kerugian di perusahaan plat merah itu. Sebabnya, selain 4 mesin generator di pembangkit Teluk Lembu tidak bisa beroperasi optimal. "Selain itu, PLN juga terpaksa mengubah memodifikasi mesin agar dapat menggunakan bahan bakar solar karena kita kekurangan bahan bakar gas. Itu menyebabkan biaya produksi yang makin mahal," katanya. Robert mengatakan pembangkit Teluk Lembu hingga kini baru bisa menghasilkan daya berkisar 40-50 megawatt (Mw). Ia memperkirakan pasokan gas Kalila sebesar 30 MMSCFD bisa mendongkrak produksi listrik hingga maksimal mencapai 150 Mw. Jumlah tersebut, ujarnya, dapat membantu untuk menutupi defisit listrik di Riau yang kini mencapai 18-30 Mw.