Kuantan Singingi (Antarariau.com) - Sejumlah warga Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau terusik akibat ulah penambang liar, yang merusak lingkungan hingga saat ini belum tuntas di berantas oleh instansi terkait.
" Kami merasa kecewa dengan penegak hukum dan pemerintah yang melakukan pembiaran PETI," kata salah satu warga Kuantan Singingi (Kuansing) Andi (45) di Teluk Kuantan, Minggu.,
Ia mengatakan, jika pemerintah tetap membiarkan pelaku perusak lngkungan seperti aktivitas Penambang Emas Tidak Berizin (PETI) tetap beroperasi maka kepercayaan masyarakat berkurang kepada Muspida.
Masyarakat butuh ketenangan, kesehatan, karena akibat PETI itu, banyak warga terganggu kesehatan maupun kenyamanan dampak pengaruh suara penambangan liar itu serta bahan yang digunakan untuk mendapatkan emas disejumlah tempat.
" Pihak ESDM, BLH dan Kepolisian harus aktip untuk melakukan pencegahan secara berkesinambungan," sebutnya.
Selain itu, salah satu Tokoh masyarakat Kuansing Tamrin juga menyebutkan, lokasi Dompeng di Sungai Sinambek sangat dekat dengan pemukiman masyarakat, selain merusak sungai, juga mengganggu ketertiban umum.
" Suara mesinnya sangat keras, selain itu juga diwilayah lainnya di Kuansing," tegasnya.
Menurutnya, lemahnya dalam pemberantasan PETI karena tim kurang bekerja maksimal, bahkan terkesan saling menyalahkan serta melempar tanggungjawab, sebaiknya tim yang dibentukdi evaluasi ulang.
" Lebih baik diserahkan pada penegakkan hukum saja seperti Satpol PP," ujarnya.
Djelaskannnya, jika banyak instansi dilibatkan maka akanada saling lempar tanggungjawab, bahkan terkesan selalu tidak ada dana untuk itu, hal ini perlu dievaluasi ulang oleh Bupati terpilih.
Pihak Badan Lingkungan Hidup perlu bekerja optimal untuk itu, jika tidak mampu lebih baik Bupati Mursini menganti jajaran instansi tersebut, yang berkomitmen menjaga lingkungan sehingga kedepan masyarakat lebih nyaman untuk hidup. (Adv)
