BPS: Daya Beli Petani Subsektor Perternakan Riau Menurun 0,38 Persen

id bps daya, beli petani, subsektor perternakan, riau menurun, 038 persen

BPS: Daya Beli Petani Subsektor Perternakan Riau Menurun 0,38 Persen

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat nilai tukar atau daya beli petani Riau subsektor peternakan selama September 2016 mengalami penurunan indeks sebesar 0,38 persen.

"Penurunan ini disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,05 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani mengalami penaikan sebesar 0,33 persen," kata Kepala BPS Riau S. Aden Gultom di Pekanbaru, Senin.

Menurut dia, turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok unggas sebesar 0,87 persen, khususnya ayam ras pedaging.

Naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh penaikan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,57 persen cabai merah, beras, rokok kretek filter, dan lainnya.

"Untuk indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) justru mengalami penurunan sebesar 0,10 persen, khususnya bibit ayam ras pedaging, bibit sapi potong, dan lainnya," katanya.

Nilai tukar petani yang diteliti pada 10 kabupaten itu, kata dia, berasal dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.

Nilai ini merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan petani dengan mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan atau dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani, baik untuk produksi maupun konsumsi rumah tangga petani.

"Makin tinggi nilai tukar petani maka dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar petani lebih baik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik," katanya.