Jakarta (Antarariau.com)- PT Astra International Tbk pada hari ini mengadakan Astra Green Run Bali 2016 yang dilaksanakan di Desa Taro, Tegallalang, Gianyar, Bali.
Para pelari diajak untuk melihat dari dekat budaya dan keindahan alam Bali Utara, dengan melewati kampung-kampung Bali dan disambut dengan Tarian Kecak, Mahardika dan Okokan di jalur lintasan.
Mereka juga melintasi jalan di pedesaan, kampung, hutan serta perkebunan yang memiliki kontur lintasan beragam.
Mulai dari jalan beraspal landai, jalan menanjak dan menurun, jalan tanah hingga kerikil berpasir, menjadikan Astra Green Run Bali unik sekaligus menantang bagi para pelari.
Selain bergaya hidup sehat, melalui Astra Green Run Bali 2016, pelari dan pengunjung diharapkan menjadi lebih peduli terhadap lingkungan, salah satunya dengan hadirnya berbagai edutainment di race central.
"Astra Green Run Bali bertujuan mengajak para pelari lebih mencintai lingkungan sekaligus melestarikan budaya Bali. Kami berharap AGR dapat membawa pengaruh positif kepada masyarakat Bali pada umumnya, dan masyarakat Desa Taro pada khususnya," kata Head of Public Relations PT Astra International Tbk Yulian Warman, dalam keterangan tertulisnya, Minggu.
AGR Bali mengusung nilai "Tri Hita Karana", yaitu lari dengan mengutamakan alam yang diciptakan oleh Tuhan sebagai pemilik alam semesta. Manusia adalah pelari yang memiliki pemikiran tentang kelestarian lingkungan, sehingga menjaga keberadaan flora dan fauna.
Astra Green Run Bali 2016 diikuti oleh 750 pelari yang berasal dari Indonesia maupun mancanagara. Jumlah ini meningkat dari Astra Green Run tahun lalu yang diikuti 500 orang pelari.
Tahun ini, antusias Warga Negara Asing juga meningkat, dibandingkan tahun lalu yang hanya diikuti oleh 12 negara. Hal ini terlihat dari jumlah peserta warga negara asing sebanyak 32 orang dari 17 negara di seluruh dunia, yaitu Australia, Austria, Belgia, Kanada, Perancis, Jerman, Hungaria, Indonesia, Jepang, Kenya, Belanda, Filipina, Rusia, Singapura, Inggris, Amerika Serikat dan Vietnam.