Siak, Riau (Antarariau.com) - Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak, Provinsi Riau menginformasikan bahwa daerah setempat sudah memiliki 20.305 ekor sapi Bali yang dikembangkan dengan Sistem Integrasi Sapi Dan Kelapa Sawit (Siska).
"Total secara keseluruhan sapi Bali yang ada di Siak saat ini sudah mencapai 20.305 ekor, yang dikelola oleh 311 kelompok ternak, terdiri dari 2.661 rumah tangga, dan tersebar di 14 kecamatan Kabupaten Siak," ujar Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak Susilawati, Jumat.
Sedangkan khusus untuk kelompok pembibitan sapi Bali saat ini telah terbentuk 35 kelompok yang tersebar di empat kecamatan, Kabupaten Siak yaitu Kecamatan Kerinci Kanan, Lubuk Dalam, Dayun dan Koto Gasib. Berasal dari berbagai sumber dana seperti APBN, APBD Provinsi Riau, APBD Kabupaten Siak, Corporate Social Responsibility (CSR), Badan Amil Zakat Kabupaten Siak, Perbankan Melalui Kredit Ketahanan Pangan Dan Energi (KKPE), dan Pendampingan Dari Perguruan Tinggi
"Kita punya empat kawasan pembibitan sapi Bali yaitu di Kecamatan Dayun, Kerinci Kanan, Lubuk Dalam dan Koto Gasib. Pembibitan ini menghasilkan bibit sapi Bali yang unggul," ungkapnya.
Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Siak Syafrilenti mengatakan sebagai daerah percobaan untuk pengembangan perbibitan sapi Bali dengan pendekatan pola pemanfaatan sumber daya lokal berusaha menjadi salah satu sumber bibit. Penerapan prinsip-prinsip pembibitan yang berkelanjutan akan menghasilkan hasil berkualitas yang dapat dikembangkan menjadi indukan maupun pejantan dengan performan genetik yang baik.
Dia menyampaikan bahwa kegiatan pembibitan sapi Bali oleh kelompok-kelompok ternak sudah dimulai sejak tahun 2013. Saat ini telah menghasilkan bibit-bibit yang unggul, pencapaian ini telah diakui dengan lolosnya bibit-bibit sapi Bali kabupaten Siak pada uji performan yang dilaksanakan di Denpasar tanggal 19 Desember 2015.
"Kita wajib bersyukur, hasil kerja keras kita telah menampakkan hasil dan dijadikan rujukan beberapa daerah lain seperti dinas peternakan Provinsi Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Papua, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Sumatera Barat dan beberapa daerah lain untuk pengembangan peternakan di daerah mereka," katanya lagi.
Dia jelaskan, selain menggunakan SISKA, Pemkab Siak juga memanfaatkan potensi integrasi Sapi dengan tanaman pangan seperti padi. Meskipun kemungkinannya masih sangat kecil, ia berharap kedepannya bisa mengoptimalkan pengembangan Sistem Integrasi Sapi dan Tanaman Pangan Padi (SISPA), sehingga dapat lebih meningkatkan kesejahteraan petani di daerah tersebut dengan pembangunan yang konvergen dan berkelanjutan.
Dia juga berharap panen pedet atau anak sapi bisa menjadi momentum dan motivasi bagi peternak lain untuk menciptakan indukan-indukan dan pejantan unggul sebagai pabrik ternak yang sudah dilaksanakan pada Kamis (15/9). Hal ini sangat penting mengingat rasio ternak dipotong tidak sesuai dengan rasio ternak yang dilahirkan.
Oleh: Nella Marni
Berita Lainnya
PT Pertamina Patra Niaga FT Sei Siak kembangkan wisata sampan Pekanbaru
20 August 2024 19:05 WIB
Pertamina FT Sei Siak berdayakan masyarakat kembangkan LeHan
12 June 2023 15:39 WIB
Inovasi PJJ, Disdikbud Siak kembangkan portal pembelajaran bagi siswa dan guru
24 September 2020 14:12 WIB
Optimalkan pembelajaran, Disdik Siak kembangkan portal "blended learning"
03 September 2020 16:03 WIB
Giliran di Kerinci Kanan, Alfedri ajak petani kembangkan usaha di masa pandemi
16 July 2020 19:13 WIB
Teken MoU, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir Dan Siak Sepakat Kembangkan Pariwisata
12 September 2018 15:25 WIB
Peluang Berkembangnya Cukup Besar, Pemkab Siak Minat Kembangkan Industri Syariah
19 July 2018 21:10 WIB
Peternak Siak Kembangkan Sapi Bantuan Pemerintah Hingga 3 Kali Lipat
29 March 2018 15:15 WIB