Siak, (Antarariau.com) - Peternak sapi di Kampung Muara Bungkal, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, Riau berhasil kembangkan ternak bantuan pemerintah daerah setempat hingga tiga kali lipat lebih dengan pola semi intensif.
"Saya pertama kali menerima bantuan sapi dari pemerintah Kabupaten Siak pada 2007. Sebanyak 3 ekor, 2 ekor betina dan satu jantan," kata peternak sapi Ahmad, di Siak, Kamis.
Diceritakan Ahmad, sejak 2007 ia mulai beternak sapi bantuan pemerintah itu hingga sekarang, sapi kepunyaannya sudah berkembang biak menjadi 22 ekor.
"11 ekor diantaranya sudah saya jual secara bertahap untuk membiayai sekolah kedua anak saya hingga ke perguruan tinggi, dan kini masih tersisa 11 ekor lagi," ucapnya.
Dia menyebutkan, bantuan yang diterimanya itu diberikan pemerintah Kabupaten Siak kepada masyarakat tidak mampu dengan program modal bergulir, di Kampung Muara ungkal.
"Saya sangat bersyukur mendapat bantuan sapi ini, karena dengan usaha ternak sapi ini, dapat menopang perekonomian keluarga. Dari hasil ternak sapi saya juga dapat menyekolahkan dua orang anak saya hingga perguruan tinggi, tutur Ahmad
Pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau, memang memanfaatkan sumber daya lokal dalam upaya pengembangan budidaya sapi Bali untuk menghasilkan bibit ternak yang berkualitas dengan Sistem Integrasi Sapi Dan Kelapa Sawit (Siska).
Program Siska merupakan pemanfaatan rumput alam di bawah kanopi kebun kelapa sawit. Integrasi tersebut tidak hanya mengandalkan ternak hidup di perkebunan semata, tetapi ada nilai tambah bagi petani yakni menambah penghasilan dan kesejahteraan perekonomian serta adanya efesiensi dengan menekan biaya produksi, baik untuk pengembangan hewan itu sendiri maupun kebun atau tanaman lainnya.
Seorang Dokter Hewan yang bertugas di Kampung Muara Bungkal Kecamatan Sungai Mandau, Pinem mengatakan, Kecamatan Mandau sangat potensial sebagai daerah pengembangan ternak sapi, terutama penerapan sistem integrasi sapi dan kebun sawit. Karena di Mandau banyak perkebunana sawit warga.
"Kecamatan mandau banyak lahan dan perkebunan sawit masyarakat, yang bisa dijadikan media pengembangan ternak sapi baik jenis Cross juga jenis sapi bali, sedangkan pola peternakan yang di lakukan pak Ahmad adalah pola pemeliharaan sapi di lapangan terbuka," sebutnya.
Ia sering mengedukasi warga bagaimana pola pemeliharaan sapi dalam jangka waktu ditentukan wajib bunting.
Namun, pola pemeliharaan sapi di lapangan terbuka sebenarnya cukup mudah, akan tetapi sangat beresiko dan rentan terhadap penyakit.
"Jika dipantau kesehatannya dengan rutin, pasti akan terjaga kesehatannya dan berkembang hinhga beranak pinak," ujarnya.
Berita Lainnya
Pertamina Donasi Peternak Sapi Siak Rp5 Miliar
08 June 2018 9:40 WIB
Peternak Madu Kelulut di Siak Belajar ke Malaysia
22 November 2017 14:55 WIB
Peternak Siak Ade Artono, Berkah Sapi Sampai Ke Australia
22 April 2017 13:10 WIB
Bantu Peternak Siak, BI Bagikan Modifikasi Mesin Pencacah Pakan Sapi
15 March 2017 17:10 WIB
Rumbai Berhasil Kembangkan Sapi Pedet 72 Ekor
02 November 2018 12:05 WIB
Siak Kembangkan 20.305 ekor Sapi Bali Di 14 Kecamatan
16 September 2016 23:23 WIB
Kembangkan Budi Daya Sapi, Pemkab Siak Gunakan SISKA
16 September 2016 14:28 WIB
Harapan Jaya Kembangkan Biogas Integrasi Sawit-Sapi
21 November 2014 9:44 WIB