Pemko Pekanbaru Akan Ambil tindakan Terkait Pengemis Berkedok "Ibu Sakit"

id pemko pekanbaru akan ambil tindakan terkait pengemis berkedok ibu sakit

Pemko Pekanbaru Akan Ambil tindakan Terkait Pengemis Berkedok "Ibu Sakit"

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mencatat sudah menertibkan 10 gelandangan pengemis (gepeng) yang meminta sumbangan berkedok untuk "ibu sakit" karena mulai meresahkan masyarakat setempat.

"Mereka rata-rata memang pendatang dan bukan warga Pekanbaru," kata Kepala Bidang Rehabilitas Sosial Dinas Sosial dan Pemakaman (Dinsoskam) Elifarsya di Pekanbaru, Rabu.

Elifarsya menyebutkan, penertiban ini dilakukan untuk menciptakan ketertiban dan keamanan di masyarakat. Karena saat ini banyak cara yang dilakukan gepeng untuk mendapat uang dengan cara mudah.

Salah satunya modus yang dilakukan pengemis berkedok sumbangan operasi "ibu sakit".

Bahkan mereka telah direhabilitasi sebelum dikembalikan ke masyarakat atau dipulangkan ke kampung halamannya.

"Sebelum dikembalikan ke masyarakat, gepeng telah direhabilitasi," katanya.

Sepuluh orang yang ditertibkan itu berasal di Simpang Lampu Merah SKA, simpang bandara saat melancarkan aksinya menggunakan satu kardus dengan tulisan "sumbangan bantuan operasi ibu".

"Saat kami tertibkan mereka mengaku sebagai membantu ibu temannya yang sedang sakit parah diluar kota. Namun itu hanya modus belaka karena seluruh uang yang terkumpul dihabiskan untuk keuntungan pribadi saja," katanya lagi.

Ia menerangkan bahwa mereka telah melakukan penipuan untuk mendapatkan keuntungan semata.

Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan operasi rutin untuk menertibkan para gepeng yang berkeliaran di kota Pekanbaru.

Selanjutnya dilakukan pembinaan di Loka Bina Karya selama lima hari untuk mendapatkan bimbingan sosial agama mental dan hukum.

"Ya, kami setiap hari turun melakukan operasi rutin untuk menertibkan para gelandangan dan pengemis yang berkeliaran di kota Pekanbaru," katanya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat setempat agar jangan gampang tertipu hendak memberikan sedekahnya melalui lembaga yang tidak sah.

"Kalau mau sedekah berikanlah kelembagaan yang resmi. Jangan memberikan sumbangan di pinggir jalan ataupun rumah makan," tegasnya.

Bagi pelaku usaha juga diingatkan untuk memberikan peluang kerja bagi masyarakat kelas menengah tempatan yang membutuhkan.

Karena untuk menghapuskan kemiskinan butuh keterlibatan semua pihak baik masyarakat, pelaku usaha serta satuan kerja yang ada.

Keberadaan mereka tidak serta merta bisa diselesaikan di Dinas Sosial saja. Karena perlu peran serta dari masyarakat agar tidak memberi uang di jalanan. Karena dengan memberi akan membuat mereka hidup.

"Jadi stop memberikan apapun kepada gepeng di lampu merah atau tempat tempat yang membuat mereka semakin hidup, dan malas mencari kerja," katanya menambahkan.