Pekanbaru (Antarariau.com) - Kepolisian Resor Kampar dan warga sepakat mencegah bencana kebakaran hutan dan lahan yang sudah melanda wilayah Riau selama 18 tahun terakhir.
Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata di Pekanbaru, Sabtu menjelaskan bahwa polisi akan terus menggandeng seluruh pihak termasuk masyarakat guna menghindari karhutla kembali terjadi di wilayah Bumi Sarimadu itu.
"Jadi kami memiliki program Ngobrol Bareng Polisi yang telah dijalankan selama sepekan terakhir. Melalui program itu, kami sambangi masyarakat dan berbicara ringan namun penuh manfaat," jelasnya.
Selama "Ngobrol Bareng Polisi" itu, masyarakat akan diberikan penjelasan pentingnya bersama-sama mencegah Karhutla.
"Kita semua bisa mencegahnya. Jangan biarkan kampung kita terbakar karena dampaknya sangat buruk. Seluruh pihak dan bergandeng tangan meningkatkan kewaspadaan bencana Karhutla," ujar Kapolres mencontohkan ajakan ke masyarakat.
Selain Karhutla, ia juga meminta kepada setiap masyarakat untuk antisipasi kenakalan remaja dan peredaran narkoba. Dua hal itu harus diperhatikan karena merupakan berdampak langsung dengan generasi penerus bangsa.
Program "Ngobrol Bareng Polisi", kata Edy dinilai cukup baik untuk mendekatkan diri dan menciptakan rasa aman di masyarakat. Menurutnya, program tersebut akan terus dilakukan dengan menyambangi setiap desa dan kecamatan di seluruh wilayah Kampar.
"Kita usahakan untuk bisa mendekatkan diri ke seluruh wilayah," ujarnya.
Seperti pada Jumat kemarin (9/9), Kapolres Kampar Edy Sumardi langsung memimpin kegiatan "Ngobrol Bareng Polisi" ke Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu. Puluhan warga desa dan tokoh masyarakat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Camat Koto Kampar Hulu, Niam SP menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan Kapolres Kampar beserta rombongan. Ia mengaku sangat mendukung kegiatan tersebut. Terutama dengan masalah Karhutla yang menurutnya tokoh masyarakat telah sepakat untuk bersama mencegah bencana akut itu.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Tanjung, Sutomi yang mengaku siap bersinergi dengan polisi dalam mengantisipasi penyakit masyarakat dan aksi kriminalitas lainnya.
Sehubungan dengan Karhutla, Kampar merupakan salah satu wilayah yang cukup menjadi perhatian karena dampak kebakaran berpotensi melumpuhkan Bandara Sultan Syarif Kasim II serta melumpuhkan roda ekonomi Pekanbaru. Meski begitu, selama 2016 ini Karhutla di Kampar terbilang minim meski sejumlah titik api terpantau.