Polres Kampar telusuri dugaan kesengajaan kebakaran lahan di Tapung, 3 orang diperiksa

id Karhutla di Riau

Polres Kampar telusuri dugaan kesengajaan kebakaran lahan di Tapung, 3 orang diperiksa

Personel Manggala Agni saat upaya pemadaman kebakaran lahan di Tapung, Kampar (ANTARA/Annisa Firdausi)

Kampar (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Kampar menyelidiki dugaan unsur kesengajaan dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Senin.

Kapolres Kampar AKBP Mihardi Mirwan mengatakan pihaknya telah menerjunkan 80 personel yang dibagi dalam tiga tim, yakni di wilayah utara, selatan, dan tengah lokasi kebakaran.

Upaya pemadaman dan pendinginan masih terus dilakukan bersama Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), dan tim gabungan lainnya.

“Kemarin sudah nihil api, hari ini kami melakukan pendinginan karena masih ada asap. Saat ini juga sudah berjalan penyidikan hari kedua,” terang Mihardi.

Ia menjelaskan, hari ini penyidik memeriksa tiga orang saksi, termasuk pengelola lahan. Sementara itu, pemilik lahan masih akan dimintai keterangan lebih lanjut seiring proses penyidikan untuk memastikan ada atau tidaknya unsur kesengajaan.

“Kalau kita lihat dari modus sebelumnya, bisa jadi untuk penanaman kembali komoditi pertanian atau perkebunan. Tapi jelasnya akan kita ketahui setelah penyelidikan,” katanya.

Mihardi juga mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, terlebih puncak musim kemarau di wilayah Riau diprediksi terjadi pada Juli hingga September.

“Bagaimana pun juga yang kita bakar dengan sengaja itu adalah makhluk hidup seperti kita. Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan,” tuturnya.

Sebelumnya, lahan yang terbakar sebagian besar merupakan gambut dengan kedalaman api mencapai satu meter, sehingga upaya pemadaman terkendala dan memerlukan dukungan helikopter water bombing.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.