Wina (Antarariau.com)- Sementara perdebatan mengenai pakaian renang "burkini" berlanjut di dunia politik Eropa, para ahli kanker kulit yang mengadakan kongres di Austria menyatakan pakaian renang yang menutup seluruh tubuh itu bisa menyelamatkan nyawa.
Para ahli tersebut bertemu dalam Kongres Ke-16 Dunia mengenai Kanker Kulit (WCCS) di Ibu Kota Austria, Wina, dan mengatakan pontensi kanker kulit yang mematikan seperti melanoma atau Basal-cell karsinoma adalah penyebab utama akibat pajaan terhadap Sinar Ultra Violet, demikian laporan Austria Press Agency.
Kasus kanker jenis itu telah meningkat secara dramatis sejak Perang Dunia II, dan diproyeksikan meningkat lagi dalam beberapa dasawarsa ke depan, demikian laporan Xinhua yang dikutip Kamis.
Tabir matahari bukan cara yang efektif dalam melindungi manusia dari kanker kulit, dan satu studi Jerman yang diperlihatkan oleh para ahli menunjukkan bahwa perkembangan pendahulu melanoma tidak berkurang dengan penggunaan losion dan krim semacam itu.
Ahli dermatologi Jerman Claus Garbe mengatakan pakaian, seperti dalam bentuk "burkini" adalah cara terbaik dalam melindungi kulit dari kanker.
Ia menyatakan pakaian renang tersebut mulanya dibuat di Australia, tempat kanker kulit muncul dalam jumlah sangat banyak, dan saat ini separuh dari semua orang yang mengenakannya adalah non-Muslimah.
Berita Lainnya
Saksi Ahli Pemkab Pelalawan Nyatakan Dokumen Amdal PT LIH Lengkap
21 March 2016 21:04 WIB
Ahli Nyatakan Izin Kehutanan Pelalawan Cacat Hukum
24 December 2013 17:32 WIB
Kulit bawang cegah kanker, diabetes
06 October 2011 13:33 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB