Wina (Antarariau.com)- Sementara perdebatan mengenai pakaian renang "burkini" berlanjut di dunia politik Eropa, para ahli kanker kulit yang mengadakan kongres di Austria menyatakan pakaian renang yang menutup seluruh tubuh itu bisa menyelamatkan nyawa.
Para ahli tersebut bertemu dalam Kongres Ke-16 Dunia mengenai Kanker Kulit (WCCS) di Ibu Kota Austria, Wina, dan mengatakan pontensi kanker kulit yang mematikan seperti melanoma atau Basal-cell karsinoma adalah penyebab utama akibat pajaan terhadap Sinar Ultra Violet, demikian laporan Austria Press Agency.
Kasus kanker jenis itu telah meningkat secara dramatis sejak Perang Dunia II, dan diproyeksikan meningkat lagi dalam beberapa dasawarsa ke depan, demikian laporan Xinhua yang dikutip Kamis.
Tabir matahari bukan cara yang efektif dalam melindungi manusia dari kanker kulit, dan satu studi Jerman yang diperlihatkan oleh para ahli menunjukkan bahwa perkembangan pendahulu melanoma tidak berkurang dengan penggunaan losion dan krim semacam itu.
Ahli dermatologi Jerman Claus Garbe mengatakan pakaian, seperti dalam bentuk "burkini" adalah cara terbaik dalam melindungi kulit dari kanker.
Ia menyatakan pakaian renang tersebut mulanya dibuat di Australia, tempat kanker kulit muncul dalam jumlah sangat banyak, dan saat ini separuh dari semua orang yang mengenakannya adalah non-Muslimah.