Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkomimfo) Kota Pekanbaru terpaksa memarkirkan 38 bus baru bantuan Kementerian Perhubungan karena tidak tersedianya anggaran operasional.
"Memang baru 12 unit bus hibah Kemenhub ini kami operasionalkan," kata Kadishubkomimfo Pekanbaru Arifin Harahap, di Pekanbaru, Jumat.
Arifin menerangkan keterbatasan dana pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru tahun 2016, membuat hanya 12 bus saja yang kini difungsikan untuk melayani penumpang.
"Itupun diawal sudah ada kerjasama dengan sponsor perbankan untuk baner," katanya menerangkan.
Sementara sebut Arifin untuk biaya perawatan, bbm, sopir dan pramugari 12 bus harus disubsidi oleh Pemerintah Kota (Pemko).
"Makanya sisanya kini 38 bus harus mangkrak di terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) Pekanbaru. Karena butuh biaya besar untuk mengoperasikannya, sementara APBD kita tahun ini sedang dirasionalisasi," tegasnya.
Untuk pengamanan aset bus baru yang parkir pihaknya menempatkan 38 bus hibah berbadan besar ini dibagian lapangan BRPS yang tidak bisa dijangkau oleh tangan jahil.
Namun dapat dipantau dengan mudah oleh petugas penjaga terminal. Tidak ada pengamanan khusus hanya lokasi parkirnya terisolir akses keluar.
Ditempat berbeda Wali Kota Pekanbaru Firdaus membenarkan jika dari semua bus bantuan Kementrian Perhubungan RI tersebut tidak bisa dioprasikan seluruhnya.
"Kita cadangkan sebagian, jadi memang tidak 50 ini semuanya oprasikan, kalau ada yang rusak digantikan," kata Firdaus.
Firdaus menegaskan, tidak ada penambahan rute dan koridor meski Pekanbaru mendapat tambahan armada sebanyak 50 unit ini. Bus tersebut dioperasikan didelapan koridor yang ada di Pekanbaru.
Sebelumnya diberitakan Pemerintah Kota Pekanbaru mendapatkan hibah 50 bus dari Kementerian Perhubungan pada awal tahun.
Hibah bus ini diberikan untuk menambah pelayanan angkutan umum sehari-hari yang sangat tinggi. Sebanyak 75¿¿bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) yang disewa pemkot belum mampu mengangkut penumpang dengan cepat dan menyeluruh.
Jarak tunggu bus masih lama, bahkan masih banyak penumpang harus mengantre seperti di koridor arah Panam dan Pasir Putih.