Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memperkirakan, cuaca berbagai daerah di Provinsi Riau relatif cerah sepanjang pekan ini karena wilayah tersebut memasuki puncak kemarau hingga November 2016.
"Hujan dengan intensitas ringan masih tetap berpotensi terjadi dalam pekan ini, akan tetapi hanya bersifat lokal dan tidak merata untuk satu daerah," papar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Selasa.
Dia menyebut, hujan berpeluang terjadi pada sebagian wilayah Riau terutama bagian pesisir Timur dan Selatan pada sore atau malam hari, sedangkan di siang hari dilanda cuaca panas menyengat berkisar 32 sampai 35 derajat Celcius.
Angin secara umum bergerak dari arah Tenggara menuju Barat di provinsi tersebut dengan kecepatan berkisar antara lima hingga 20 knot atau 10 sampai 36 kilometer per jam dengan kelembaban udara maksimal 92 hingga 98 persen dan minimal 45 hingga 55 persen.
Untuk prakiraan tinggi gelombang laut, katanya, wilayah pesisir Riau masih tergolong aman bagi para nelayan demi melakukan aktifitas seperti mencari ikan baik Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Kepulauan Meranti dan Indragiri Hilir dengan gelombang rata-rata 0,25 hingga 0,5 meter.
"Tapi untuk data jumlah titik panas dan titik api yang dikeluarkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Sumatera dan di Riau nihil untuk kemarin (Senin, 8/8) sore dan pagi ini," ucap Sugarin.
Data terakhir jumlah hotspot atau titik panas dikeluarkan LAPAN pada Senin (7/8) sore atau pukul 16.00 Wib, tercatat 232 titik panas di Sumatera, 53 titik diantaranya terjadi di Provinsi Sumatera Selatan dan 45 titik di Provinsi Riau.
Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau kemarin dilaporkan, telah mengerahkan dua unit helikopter dan satu pesawat air tractor/AT atau pengebom air untuk menanggulangi kebakaran yang terjadi pada lima kabupaten di wilayah tersebut.
"Berdasar patroli dan informasi di lapangan, kebakaran hari ini terjadi di lima kabupaten yakni Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Kampar dan Pelalawan," kata Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsekal Pertama Henri Alfiandi.
Satgas Karhutla Provinsi Riau saat ini menyiagakan dua unit helikopter jenis MI-8 dan jenis MI-171 serta dua AT yang seluruhnya dimanfaatkan untuk pengeboman air.
Selain itu, Satgas juga diperkuat dengan bantuan helikopter pengebom air dari sejumlah perusahaan kertas di provinsi tersebut dan satu unit pesawat Cassa digunakan BPPT dalam operasi teknologi modifikasi cuaca.
Pemerintah Provinsi Riau telah memutuskan untuk memperpanjang status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan yang berlaku enam bulan atau sejak Juni hingga 30 November 2016.
Komandan Satuan Tugas Karlahut Riau, Brigjen TNI Nurendi mengatakan, perpanjangan status tersebut sebagai upaya demi memaksimalkan pencegahan penanggulangan karhutla karena setiap tahun terus terjadi terutama dalam 18 tahun terakhir.