Pekanbaru (Antarariau.com) - Kepala Kanwil Kemenag Riau Ahmad Supardi mengimbau jamaah untuk menyiapkan fisik dan mental, memahami manasik haji dan mematuhi apa yang menjadi ketentuan yang telah ditetapkan oleh PPIH Arab Saudi menjelang puncak haji.
"Sampai saat ini sudah lima jamaah Riau yang wafat di Madinah dan di Makkah, untuk itu saya benar-benar menghimbau agar jamaah tidak terlalu menghabiskan tenaga dan menjaga kesehatan menjelang puncak haji," kata Ahmad Supardi di Pekanbaru, Kamis.
Ahmad berharap agar jamaah tidak kemana mana, kecuali ke Masjidil Harom untuk menunaikan ibadah sholat lima waktu, sehingga badan tidak terlalu kelelahan.
Ia mengatakan, JCH Riau kini mencapai 5 ribu orang di Arab Saudi dan semuanya supaya dapat menjaga kesehatan, khususnya menjelang puncak ibadah haji yakni wuquf di Arafah pada 9 zulhijjah dan dilanjutkan bermalam di Muzdalifah dan melontar Jumroh di Mina.
"Perbanyak minum air putih khususnya air zam zam untuk menghindari dehidrasi, karena suhu panas mencapai 50 derajat celcius di Mekkah," katanya.
Ia mengatakan, sesuai maklumat dari Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Melalui Muassassah Asia tenggara bahwa demi kelancaran dan untuk menghindari kemacetan akibat pengumpulan jamaah, maka jamaah Haji Indonesia agar memperhatikan dan menaati jadwal waktu melontar jamarat.
Sedangkan waktu yang di larang melontar jamarat bagi jamaah haji Indonesia adalah 10 dzulhijjah dari pukul 06.00 10.30 WAS, berikutnya 11 Dzulhijjah dari Pukul 14.00 18.00 WAS dan tanggal 12 dzulhijjah pukul 10.30 14.00 WAS.
"Ketentuan ini harus dipatuhi, jangan sampai terjadi penumpukkan yang akan berakibat fatal bagi jamaah seperti insiden yang terjadi pada tahun 2015," katanya.
Kakanwil Kemenag Riau Imbau CJH Jaga Stamina Masuki Puncak Haji
