Tumpukan Sampah Dimana-mana, Warga: Pekanbaru Menjadi Kota Kotor dan Bau

id tumpukan sampah dimana-mana warga pekanbaru menjadi kota kotor dan bau

Tumpukan Sampah Dimana-mana, Warga: Pekanbaru Menjadi Kota Kotor dan Bau

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah warga di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mulai mengeluhkan kondisi sampah yang mulai menggunung diseputaran pemukiman mereka dan ditepi jalan umum, hingga menyebarkan bau tidak sedap.

"Kota Pekanbaru kini berubah menjadi kotor dipenuhi tumpukan sampah dimana-mana," kata Prik (48) warga Labuh Baru, Pekanbaru, Minggu.

Ia memandang saat ini setiap gang, sudut kota, bahkan tempat yang dulunya tidak pernah ada sampah, seperti dibawah pohon rindang kini jadi tumpukan sampah rumah tangga.

"Kondisi ini sudah sering, tiga bulan terakhir tetapi kadang bersih, tapi sekarang semakin memburuk," katanya heran.

Dari penelusuran, Antara bahkan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di beberapa ruas jalan di Pekanbaru sudah sampai memakan badan jalan. Ini nampak di pinggir Jalan HR Soebrantas Panam Km 11,5 di seberang dekat RS Awal Bros dekat ke simpang Tabek Gadang Panam Pekanbaru.

Lalu di Jalan Soekarno Hatta dekat sekolah Dharma Yudha, gunungan sampah membuat pelintas harus tutup hidung karena mengeluarkan bau tidak sedap.

Kemudian sampah juga bertaburan di sepanjang Jalan Garuda ujung tembus Jalan Delima Panam Pekanbaru.

Sampah juga menggunung di simpang Jalan Rambutan ujung dekat Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru.

Ini hanya keluhan segelintir warga, yang diduga berbuntut dari mogoknya karyawan PT Multi Inti Guna (MIG) salah satu perusahaan pengangkut sampah Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Pekanbaru.

"Mereka mogok karena belum dibayarkan gajinya." kata Manager Operasional PT MIG Wawan di Pekanbaru, Minggu.

Wawan menerangkan ratusan THL pengangkut sampah di Kota Pekanbaru ini mogok kerja sudah berkali-kali. Kali ini karena upah mereka belum dibayarkan untuk bulan April dan Mei.

"Gaji mereka April hingga Mei belum dibayar," katanya lagi.

Mogok kerja ini sebut dia lagi, merupakan yang ketiga kalinya. Sebelumnya THL PT MIG mogok kerja pada 25 Maret 2016 lalu selama dua hari, kemudian kembali pada 8 April 2016.

Ditempat yang berbeda, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pekanbaru, Edwin Supradana, mengakui sudah berkali-kali melayangkan surat teguran atas wanprestasi yang dilakukan PT MIG.

Ia bahkan mengancam pengelola sampah akan diputus kontraknya jika tidak mampu memperbaiki kinerja.

"PT MIG sudah kami berikan teguran lagi, tinggal dua kesempatan lagi, jika masih mangkir kami putus kontraknya," kata Edwin.