Bengkalis, (Antarariau.com)- Melihat kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bengkalis saat ini yang telah over kapasitas mencapai 750 persen, Pemerintah Kabupaten Bengkalis berencana membangun pusat rehabilitasi di daerah itu.
“Terkait dengan persoalan ini pemerintah sudah punya rencana akan membangun sebuah pusat rehabilitasi, namun karena di Bengkalis belum terbentuk Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bengkalis, maka Pemkab akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait baik Pemerintah Propinsi Riau maupun Pemerintah pusat untuk membentuk BNNK tersebut,” kata Bupati Bengkalis, Amril Mukminin dalam keterangannya di Bengkalis, Jumat.
Ia mengatakan, dari segi kemanusiaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bengkalis yang jumlah huniannya sudah over kapasitas mencapai 750 persen tersebut sudah tak layak lagi, terlebih lagisatu kamar dihuni 20 hingga 30 orang Nara pidana (Napi).
“Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis sangat serius dalam memperhatikan kondisi ini, karena mereka yang ada di sini juga manusia, kita akan coba melihat aturan yang ada dan sepanjang itu tidak menyalahi ketentuan dan hukum dan dana yang tersedia, kami akan siap membantu terutama untuk bangunan fisik karena lapas yang ada sudah sangat tak manusiawi lagi,” katanya.
Untuk itu, katanya lagi, pemerintah berencana dan akan berupaya untuk membangun pusat rehabilitasi tersebut.
"Upaya kita kearah itu memang ada, tetapi di Bengkalis sendiri belum di bentuk BNNK jadi kami akan segera membentuknya terlebih dahulu setelah itu baru kita anggarkan untuk pembangunannya,” kata Amril Mukminin lagi.
Sementara itu, Kalapas Kelas II A Bengkalis yang baru menjabat di Bengkalis, Sarju Wibowo mengatakan, akan mendukung dan melaksanakan program yang telah direncanakan oleh Kalapas sebelumnya.
“Karena dilihat kondisi lapas saat ini cukup kondusif meskipun dibanding jumlah petugas jauh dari cukup, dan hubungan baik dengan Pemerintah daerah akan terus kita jaga,” katanya.
Lapas Kelebihan Kapasitas, Pemkab Bengkalis Berencana Bangun Pusat Rehabilitasi saja
