Pekanbaru, (Antarariau.com) - Perusahaan dalam negeri penyedia industri konstruksi, PT Bukaka Teknik Utama, makin gencar untuk bersaing di pasar internasional khususnya pengadaan pompa angguk minyak bumi atau "pumping unit" di kawasan Timur Tengah, untuk mengantisipasi potensi kerugian akibat makin lesunya bisnis minyak dan gas nasional.
"Merosotnya angka penjualan kita sangat jauh. Harusnya setahun bisa lebih dari Rp250 miliar khusus untuk pompa angguk di dalam negeri, tapi sampai saat ini baru sekitar 15 persen. Jadi memang sekarang kita mau tidak mau, kita harus masuk ke pasar ekspor," kata Direktur Operasional dan Keuangan PT Bukaka Teknik Utama, Sofiah Balfas, di lapangan minyak Duri Field Kabupaten Bengkalis, Selasa.
Ia mengatakan, perusahaan yang erat kaitannya dengan keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla ini, sejak 1986 telah mengembangkan produksi pompa angguk untuk pangsa pasar domestik. Hingga kini Bukaka telah memproduksi sebanyak 5.327 unit pompa angguk yang telah beroperasi disejumlah ladang minyak bumi di Indonesia. Sekitar 83 persen dari total produksinya, atau sekitar 4.400 unit terus beroperasi di Duri Field, yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia.
Menurut dia, pada 2016 Bukaka dan Chevron sebenarnya sudah menandatangani kontrak yang cukup besar untuk lima tahun untuk pengadaan 100 pompa angguk baru dengan nilai proyek 76 juta dolar AS. Hingga kini prosesnya baru sampai pemesanan dan pemeliharaan.
"Agak sulit karena kondisi ekonomi lesu seperti ini, karena kondisi harga minyak lesu, tidak mungkin mereka (Chevron) investasi. Sekarang kita setiap bulan hanya melanjutkan pemeliharaan dari pompa angguk yang ada," katanya.
Untuk target pasar di kawasan Timur Tengah, lanjutnya, Bukaka telah mensuplai pompa angguk ke perusahaan di Mesir, yakni Gharib Oil Pte Ltd. Bahkan, saat ini Bukaka tengah membangun pabrik di negara Oman dengan perusahaan Maktoom Pte Ltd.
Ia menjelaskan pabrik di Oman akan khusus untuk memenuhi kebutuhan pembuatan 400 struktur pompa per tahun, sedangkan peralatan khusus seperti "gearbox" masih akan tetap diproduksi di pabrik Bukaka di daerah Cileungsi, Provinsi Jawa Barat.
"Seharusnya pabrik di Oman bisa beroperasi pada 2016, tapi sepertinya agak mundur ke 2017 karena harga minyak lesu. Tapi mereka tetap serius karena pada bulan lalu mereka datang ke kita dan menyatakan keseriusannya," kata Sofiah.
Ia mengatakan, peluang produk Bukaka untuk bersaing di pasar internasional sangat besar karena pompa angguk Bukaka telah mengantongi API (American Petroleum Institute), yang merupakan sertifikasi khusus untuk mempertahankan kualitas produk.
"Keunggulan kita karena produk sudah punya sertifikasi API. Kemudian, kalau dengan gearbox, harga kita bisa bersaing dengan Cina namun dengan kualitas yang lebih baik," ujarnya.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB