Oleh Nella Marni
Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Pekanbaru menggelar diskusi yang bertajuk gerakan dalam mencari sosok pemimpin yang ideal, untuk kemajuan daerah setempat di Universitas Muhammadiah Riau, Kamis.
"Pemimpin itu harus memperhatikan bidang kesehatan karena hal tersebut adalah penting,"ujar Sekretaris Umum Ikatan Pemuda Mahasiswa Kesehatan Riau, Syam Siddik, di Pekanbaru, Kamis.
Menurut Siddik, masih ada daerah pinggiran kota Pekanbaru yang belum terlayani oleh petugas kesehatan. Untuk itu katanya, harus ada pemimpin yang mau mendorong agar tenaga medis mau turun ke lapangan.
Kemudian, kota Pekanbaru harus bisa menjadi daerah yang ramah buat wanita. Masih ada fasilitas umum pelayanan masyarakat belum memenuhi keinginan mereka sebagai wanita. Contohnya parkiran kendaraan yang belum memisahkan antara kedua gender tersebut.
Sementara itu, ketua IMM Pekanbaru, Hidayat menyampaikan bahwa Pekanbaru tidak punya ekonomi pariwisata. Daerah setempat belum memenuhi kebutuhan anak muda untuk bisa kreatif.
"Untuk itu perlu seorang pemimpin yang kreatif untuk mendorong adanya peningkatan ekonomi kreatif bagi anak muda. Tentu saja dengan menyediakan fasilitas pendukung," ungkap Hidayat.
Kemudian Dosen Muhammadiyah, Alsepri juga mengomentari bahwa pemerintah kota Pekanbaru mampu menangkap peluang peningkatan ekonomi kreatif melalui konsep berbelanja "shopping" dan jasa.
Disambung oleh Jupendri dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang juga ikut pada diskusi menyampaikan beberapa pandangan. Menurutnya, Pilkada seharusnya dapat mendorong partai untuk melahirkan pemimpin yang berkualitas. Ketidak hadiran para balon pada hari ini mengindikasi adanya ketidak seriusan balon tersebut untuk mencalonkan diri sebagai walikota.
"Agak aneh memang ketidak hadiran mereka hari ini, karena kalau mereka serius untuk mencalonkan diri, diskusi ini dapat meningkatkan popularitas mereka jika memang serius untuk maju," tuturnya.
Menurutnya, saat ini masalah demi masalah terus bertambah, mulai dari yang kecil seperti sampah-sampah yang menumpuk, banjir, bahkan sampai permasalahan pembangunan proyek.
"Saya berharap Pilkada yang akan datang dapat mendorong partai untuk memunculkan pemimpin yang mampu menyelesaikan masalah, kreatif dan benar-benar berpihak kepada masyarakat," tambah Jupendri.
Sementara itu, Rozita selaku pendamping mahasiswa dalam hal ini berpendapat bahwa Pekanbaru sebenarnya bisa mengembangkan ekonomi kreatif dan pariwisatanya.
"Kita punya sungai Siak di tengah kota. Kenapa kita tidak mengembangkan menjadi objek wisata dengan membangun wisata air, restoran terapung dan menyediakan perahu-perahu wisata untuk disewakan mengelilingi sungai atau untuk sekedar foto-foto," katanya.
Sebelumnya, paitia penyelenggara mengundang lima bakal calon walikota Pekanbaru sebagai narasumber. Diantaranya, Zulfan Hafiz, Suriyadi Khusaini, Intsiawai Ayus, Ade Hartati dan Agung Nugroho. Akan tetapi tidak ada yang datang satu orang pun, namun mereka tetap melanjutkan diskusi tersebut.