Pekanbaru, (Antarariau.com) - Wahana Lingkungan Hidup Riau memberikan penjelasan bahwa masalah sengketa lahan adat di provinsi ini sangat kompleks dengan mengibaratkan seperti sebuah kotak vandora.
"Jika kita membuka kotak pandora maka akan kita temukan kotak lain yang lebih buruk begitu seterusnya, begitulah permasalahan tanah adat di Riau," ujar Direktur Walhi Riau, Riko Kurniawan.
Ia menjelaskan apa yang terjadi dengan sengketa wilayah adat di Riau saat ini jika ditelusuri akan membuka cerita lama dan bisa saja melibatkan kepemimpinan beberapa generasi yang ada di Provinsi ini.
"Masalah pembukaan lahan untuk dijadikan perkebunan dan Hutan Tanaman Industri tidak bisa disalahkan pada satu pihak saja," lanjutnya.
Kemudian ia mengatakan kelestarian hutan adalah tanggungjawab bersama dan ketika terjadi kerusakan hutan maka seharusnya juga dapat berbesar hati mengakui adalah kesalahan bersama.
"Seperti yang dikatakan tadi akan melibatkan banyak pihak, tidak hanya pemerintah, perusahaan, tetapi masyarakat awam pun bisa melakukan kesalahan perusakan hutan," terangnya.
Lebih lanjut ia menggambarkan seperti kotak vandora yang bagaikan mengungkap kejutan-kejutan baru mengenai keburukan satu dengan lainnya pada akhirnya akan ada satu kotak kebahagiaan.
"Dari mitologi kotak pandora itu, meskipun mengetahui keburukan bertubi-tubi sehingga membuat kita putus asa, pada akhirnya ada satu kotak yang bagus yang disebut dengan harapan,"jelasnya.
Kotak harapan ini lah yang menurutnya sebagai kotak kebahagiaan.
"Apa yang tengah dipejuangkan oleh lembaga-lembaga adat saat ini adalah harapan untuk masa depan yang membahagaiakan," tutupnya.