Panti Asuhan Fajar Harapan Pekanbaru Tampung Bayi Ditelantarkan dan Dibuang

id panti asuhan, fajar harapan, pekanbaru tampung, bayi ditelantarkan, dan dibuang

Panti Asuhan Fajar Harapan Pekanbaru Tampung Bayi Ditelantarkan dan Dibuang

Pekanbaru, (Antarariau.com)- Panti Asuhan Fajar Harapan di Kota Pekanbaru selain menampung anak yatim piatu juga menampung bayi dan balita yang diterlantarkan orang tuanya baik yang tidak mampu merawat mereka atau yang memang sengaja dibuang.

"Banyak anak-anak yang diterlantarkan kedua orang tua mereka, bayi yang dibuang serta bayi yang orang tuanya tidak sanggup untuk merawat diserahkan ke pihak panti. Jadi adanya panti asuhan ini merupakan wujud kepedulian terhadap nasib anak-anak ini," kata Ketua Panti Asuhan Fajar Harapan Yazid Bakhri di Pekanbaru, Minggu.

Ia menjelaskan faktor ditelantarkannya bayi itu tidak terlepas dari himpitan ekonomi. Tuntutan kebutuhan yang tidak sesuai dengan penghasilan berimbas kepada anak-anak yang jauh dari kata beruntung dengan kondisi tersebut.

Dikatakannya bahwa jumlah anak yatim dan bayi ditelantarkan terus meningkat dari tahun ketahun. Hal inilah yang awalnya membuat Yazid tergerak untuk mendirikan panti tersebut.

"Ada juga yang diserahkan orang tuanya ke panti tapi harus melalui beberapa prosedur dan kriteria salah satunya melampirkan surat keterangan tidak mampu," tegasnya.

Panti asuhan yang beralamatkan di Jalan Mustofa Yatim no. 12 ini berdiri pada tanggal 18 Agustus 2003. Saat ini menampung 63 anak terdiri 30 bayi dan balita dan selebihnya sudah sekolah.

Adapun pihak panti menjelaskan bahwa sumber dana didapat dari Yayasan Bina Duafa dan masyarakat. Kalau pemerintah kota memberi bantuan hanya sekali dalam setahun dalam bentuk sembako, sedangkan Pemerintah Provinsi Riau belum pernah karena menurutnya prosedur bantuan dana yang panjang dan berbelit-belit.

Pengasuh panti, Dila menjelaskan bahwa bayi dan balita mempunyai pola asuh yang berbeda. Perhatiannya khusus, kasih sayang juga harus penuh, kemudian untuk yang umur dua tahun diajarkan menjaga kebersihan dan mandiri.

"Kebutuhannya bayi dan balita juga khusus, seperti susu,makanan bergizi yang mendukung tumbuh kembangnya," ujarnya.

Pengasuh bayi dan balita menurutnya saat ini berjumlah sepuluh orang, mereka pada umumnya mahasiswa semester akhir Perguruan Tinggi Negeri. Karena kepedulian yang tinggi mereka ikut andil untuk merawat anak-anak tersebut.

Oleh Diana Syafni