Murid SMPN 20 Ciptakan Makanan Khas Melayu dari Kebun Sekolah

id murid smpn, 20 ciptakan, makanan khas, melayu dari, kebun sekolah

Murid SMPN 20 Ciptakan Makanan Khas Melayu dari Kebun Sekolah

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Untuk menciptakan kreatifitas anak didiknya khususnya dari keluarga kurang mampu, Kepala Sekolah SMPN 20, Nurbaiti MPd, mendorong para muridnya untuk menciptakan makanan olahan khas Melayu yang berbahan baku dari kebun sekolah sendiri untuk menambah penghasilan siswa.

"Kami membantu anak-anak memiliki jiwa entrepreneur," ungkap Nurbaiti MPd, Senin (29/2 ).

Nurbaiti mengaku kini anak didik di SMPN 20 memiliki UKM yang bergerak dibidang panganan ringan.

"Anggota UKM ini kurang lebih 30 anak dari keluarga kurang mampu," urainya.

UKM SMPN 20 ini diberi lebel Usaha Kue Cahaya, dengan ijin departemen kesehatan kota Pekanbaru.

Nurbaiti mengaku untuk bahan baku kue kering anak didik memanfaatkan produksi tanaman jamur tiram yang dikembangkan di sekolah mereka.

"Jamur tiram diolah jadi keripik, lidah buaya dijadikan minuman, bolu kemojo dari labuh," urainya.

Berbagai produk penganan yang kini dihasilkan UKM ada juga kue khas meayu seperti kue bangkit, bolu kemojo, aneka kripik, minuman dan sebagainya.

"Harga makanan olahan anak-anak antara Rp310.00- 12.000/ bks," bebernya.

Kepsek ini berharap dengan berjumpa Walikota Senin siang, akan memotifasi para peserta didik tetap menumbuhkan semangat usahanya.

Selain juga memberikan bantuan apapun yang bisa mengembangkan UMK Usaha Kue Cahaya.

Walikota Pekanbaru, Firdaus, saat dijumpai para siswa dengan hasil karyannya mengaku bangga. Karena walau masih muda anak-anak ini sudah mendapatkan pelajaran dan motivasi menjadi enterpreneur.

Ia juga berharap SKPD terkait dalam hal ini Dinas Koperasi dan Disperindag bisa melibatkan UMKM SMPN 20 dalam berbagai pembinaan baik management pemasaran, packazing, dan kualitas.

"Sehingga produksi anak-anak ini bisa bersaing dipasaran yang pada akhirnya menambah uang untuk biaya mereka sekolah," tuturnya.

Wako juga berharap program kreatifitas ini bisa dipadukan dengan program literasi sekolah. Dimana peserta didik menuliskan resep kue dan penganannya dalam sebuah buku.

Wako yakin hal ini mampu dilakukan SMPN 20 yang kini telah menjadi percontohan sekolah madani.