Pekanbaru, (Antarariau.com) - Deviden atau pembagian keuntungan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Riau yang bergerak di bidang minyak bumi dan gas yakni Badan Operasi Bersama PT Bumi Siak Pusako ke pemerintah provinsi diperkirakan bakal turun tahun 2016 karena harga minyak mentah dunia yang merosot.
"BOB PT BSP mengalami penurunan keuntungan, jadi tidak bisa lagi didorong. Biasanya memberikan deviden 10, tapi karena kondisi hari ini mungkin lima yang bisa mereka berikan, itu yang bisa kita terima," kata Asisten II Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Riau, Masperi di Pekanbaru, Jumat.
Harga minyak mentah saat ini sudah 32-33 dolar per barel dan mengalami level terendah. Jumlah itu jauh menurun dari beberapa tahun lalu yang sempat mencapai harga tertinggi di atas 100 dolar per barel.
BOB PT BSP-Pertamina sendiri mengelola Blok Coastal Plain Pekanbaru (CPP) sejak 6 Agustus 2002 selama 20 tahun hingga 2022. Sebelumnya, Blok CPP dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia dan pernah mencapai zaman keemasannya pada pada 1984 dengan produksi minyak mencapai 99.000 barel per hari.
Tercatat hingga tahun 2015 deviden yang telah diberikan PT BSP mencapai Rp157 miliar sejak beroperasi dengan penyertaan modal Rp46 miliar dari Pemprov Riau. Deviden ini terbesar kedua setelah Bank Riau Kepulauan Riau.
Sementara itu, BUMD Riau lainnya yakni PT Sarana Pembangunan Riau yang juga bergerak di bidang migas tidak bisa terlalu diharapkan. Itu karena dari Rp49 miliar modal disertakan baru Rp10,2 miliar devidennya dan sekarang masih sibuk mengurus persoalan internal.
Senior Operation Manager BOB PT BSP-Pertamina Hulu, Novi Sugianto dalam penyampaian produksi 2015 dan menyikapi turunnya harga minyak mentah dunia, menjelaskan bahwa BOB telah melakukan efisiensi untuk menurunkan biaya produksi dan memangkas anggaran sejak pertengahan tahun lalu.
Menurut dia, pada 2016 diperkirakan harga minyak masih rendah sehingga pihaknya tetap akan melakukan efisiensi agar BOB bisa bertahan mengasilkan keuntungan (revenue) bagi negara dan pemegang saham.
"Hal ini bukan hanya terjadi di BOB saja, namun terjadi pada semua bisnis perminyakan," ujarnya.
Berita Lainnya
Mendag Budi Santoso sebut harga MinyaKita turun dalam dua hari
28 November 2024 13:13 WIB
Mendag Budi Santoso bakal temui distributor bahas harga Minyakita di atas HET
20 November 2024 15:39 WIB
China umumkan akan naikkan harga eceran bensin dan solar
11 October 2024 16:13 WIB
Kemendag: Utang selisih harga minyak goreng ke pengusaha sudah dibayar 90 persen
07 October 2024 12:20 WIB
Harga komoditas bawang putih tembus Rp44.880 per kg dan minyak Rp20.220 per kg
07 August 2024 14:21 WIB
Harga minyak mentah naik di tengah konflik Timur Tengah
07 February 2024 14:52 WIB
Harga minyak melonjak, OPEC+ mungkin perpanjang pemangkasan produksi
29 November 2023 12:24 WIB
Harga minyak mentah turun usai OPEC+ tunda pertemuan
23 November 2023 12:21 WIB