Irman Gusman: Gaji Petani Kampar Besar Dari Ketua DPD

id irman gusman, gaji petani, kampar besar, dari ketua dpd

Irman Gusman: Gaji Petani Kampar Besar Dari Ketua DPD

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ketua DPD RI Irman Gusman menilai Pemerintah Kabupaten Kampar Provinsi, Riau, lewat berbagai program yang mendukung sektor pertanian berhasil mencetak petani dengan penghasilan yang depalan kali lipat lebih besar dibandingkan gajinya per bulan.

"Gaji Ketua DPD RI itu hanya Rp19 juta sebulan, sementara petani Kampar ada yang sudah berhasil mendapatkan uang lebih dari Rp150 juta atau delapan kali lebih besar dibandingkan dengan gaji saya," kata Ketua DPD RI Irman Gusman saat berkunjung ke Kawasan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Desa Kubang Jaya, Siak Hulu, Kampar, Senin siang.

Irman Gusman siang itu datang bersama Senator lainnya yakni Maimanah Umar dan Gafar Usman. Keduanya merupakan anggota DPD RI asal Kampar, Riau.

Sebelumnya seorang dari dua alumni P4S Karya Nyata Kampar menyatakan telah berhasil dalam menjalankan pertanian yang disinergikan dengan bidang perikanan dan peternakan.

Dia mengakui setelah dilatih di P4S, kemudian berusaha keras untuk mengelola lahan pertanian dan perikanan serta peternakan hingga akhirnya berhasil dengan pemasukan yang mencapai Rp150 juta per bulan.

Sementara itu seorang alumni P4S lainnya menyatakan telah menjalankan program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) yang kini menjadi program andalan Pemda Kampar.

"Dulu hanya sebatas mimpi menjadi orang kaya, tapi sekarang saya benar-benar kaya karena dapat menghasilkan uang sekitar Rp10 juta setiap bulan," kata Iman, alumni P4S Karya Nyata Kampar.

Program RTMPE baru berjalan beberapa bulan, namun sejauh ini telah cepat berkembang di sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Kampar.

Program tersebut dilaksanakan di kawasan P4S Kubang Jaya, Siak Hulu, dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat secara merata.

"Sampai sekarang, alumni P4S Karya Nyata sudah ada 13 ribu orang. Ini adalah tekad untuk memberantas kemikinan, pengangguran dan rumah kumuh di Kabupaten Kampar," kata Jefry.

Ia menjelaskan, sebelumnya pihak Pemda Kampar juga telah melakukan pendataan masyarakat miskin di seluruh desa dan kecamatan. Sekak 2011, pendataan dilakukan untuk mengetahui secara pasti berapa sesungguhnya masyarakat Kampar yang masih berada di bawah garis kemiskinan.

Hasil pendataan itu, lanjut dia, kemudian menjadi tolok ukur untuk masyarakat kemudian mengikuti pelatihan di P4S yang setiap dua pekan itu ada sebanyak 120 orang atau sebulan ada sebanyak 240 orang yang dilatih.

Pelatihan bagi masyarakat miskin ini telah dilaksanakan sejak hampir empat tahun ini, dimana setiap alumni yang telah dilatih, kemudian dipulangkan untuk kemudian "menularkan" masyarakat lainnya minimal satu orang mengajak sepuluh orang lainnya yang berada di desa masing-masing.

Dengan demikian, lanjut Jefry, dalam satu bulan per dua angkatan saja, berpotensi menjadi sebanyak 2.400 orang petani andal yang tersebar di sejumlah desa dan kecamatan.

"Kemudian setiap petani terlatih itu nantinya akan mengolah lahan pertaniannya dengan melibatkan sedikitnya tiga orang pekerja. Jika dikalikan dengan sebanyak 2.400 keluarga petani andal terlatih, maka sudah ada sekitar 7.200 keluarga telah terbebas dari pengangguran. Dan Insya Allah ekonomi mereka menjadi terangkat dan tidak ada lagi rumah kumuh," katanya.

Nah, demikian Jefry, jika dikalikan selama setahun, maka ada sebanyak 86.400 keluarga warga Kampar juga akan terbebas dari pengangguran, kemiskinan dan rumah kumuh.

"Kemudian jika dikalikan lagi selama dua tahun itu ada sebanyak 172.800 keluarga dan dikalikan tiga tahun sudah mencapai 259.200 keluarga. Anggap gagal 50 persen saja, masih ada sekitar 130.000 keluarga yang dijamin bebas dari pengangguran, kemiskinan dan rumah kumuh," katanya.

Maka dari itu, demikian Jefry, banyak pihak yakin bahwa Kampar pada 2016 akhir nanti, akan terbebas dari kemiskinan, penganguran dan rumah kumuh.

"Terkecuali bagi orang-orang yang tulang rusuknya panjang. Maksudnya adalah orang-orang yang pemalas. Jadi kalau nanti setelah tahun 2016 masih ada orang miskin, pengangguran dan rumahnya kumuh, berarti mereka adalah orang pemalas," katanya.

Mengapa demikian, lanjut Jefry, karena Pemda Kampar telah berupaya memberikan bantuan dengan pelatihan, bantuan pinjaman modal, kemudian juga ada koperasi di tiap desa, semuanya untuk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk maju, mandiri dan kaya raya.

Untuk lebih memaksimalkan program kemasyarakatan, maka tahun ini, kata Jefry, Pemda Kampar menjalankan program yang dinamakan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE).

"Semuanya mulai dari pertanian, perikanan dan peternakan, terintegrasi di program ini. Program ini tidak hanya membawa masyarakat bebas dari kemiskinan, namun juga akan membawa mereka menjadi orang yang kaya raya dan Insya Allah masuk surga," katanya.

RTMPE kata Jefry adalah program yang sangat efisien untuk dijalankan, karena hanya membutuhkan lahan seluas seribu meter per segi dan modal Rp120 juta, namun penghasilannya sangat luar biasa, yakni Rp10 juta dampai Rp25 juta setiap bulannya.

"Penghasilan itu diluar dari tabungan anak sapi enam ekor setiap tahunnya. Soal modal, jangan khawatir, pemda juga memberikan bantuan dana, kemudian juga ada dari dana CSR perusahaan dan dana KKPE Bank Riau-Kepri. Bantuan sapi dari pemerintah itu digulirkan," katanya.

Lewat program ini, masyarakat juga memiliki waktu luang untuk beribadah sehingga menurut Jefry Insya Allah akan menjadi orang yang briman. "Dan masuk surga," katanya. (Adv)