Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kalangan orang tua di Pekanbaru, Provinsi Riau, meminta pemerintah segera mengirimkan tabung berisi oksigen secara gratis ke sekolah-sekolah guna menekan korban meninggal akibat terpapar risiko kabut asap di daerah itu.
"Akibat terpapar resiko asap, kita bersedih karena korban bertambah lagi yakni seorang pelajar Madrasah Ibtidayah Negri (MIN) Ramadhani Luthfi Aerli (9) meninggal kekurangan oksigen akibat paru-parunya tertutup oleh asap," kata Kepala Sekolah SDN 12 Pekanbaru, Lastriani SPd di Pekanbaru, Kamis.
Permintaan tersebut disampaikannya terkait adanya keluhan orang tua wali murid yang tidak semuanya memiliki kesanggupan untuk membeli tabung oksigen tersebut, dan mengantisipasi jatuhnya korban tidak lagi hanya menggunakan masker.
Menurut Lastriani, selain sulit diperoleh karena stok oksigen di toko terbatas, juga harganya Rp45 ribu lebih per unit itu cukup mahal dan tidak bisa terjangkau oleh kalangan orang tua golongan ekonomi lemah.
Ia menyebutkan, tabung oksigen harus disedikan di tiap rumah, karena kondisi asap di Pekanbaru, dan sekitarnya kini dengan tingkat ISPU sudah sangat membahayakan. Seperti data BMKG Pekanbaru menyebutkan rata-rata ISPU di Riau sudah melebihi 500, dan kandungan konsentrasi polutan hampir mencapai 1.000 PM10 (particulate matter)
"Selain pelajar bahkan banyak guru tidak bisa bernafas, lemas dan sakit karena terpapar resiko asap. Kita kini menunggu kebijakan pemerintah dalam hal ini Menteri Kesehatan bersedia turun ke Pekanbaru, melihat sendiri bahaya asap yang terus mengancam keselamatan generasi penerus bangsa itu," katanya.
Oleh karena itu, berdasarkan kebijakan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, pelajar yang tadinya mulai belajar pukul 07.30 WIB terpaksa di pulangkan pukul 08.30 WIB.
Kebijakan ini ditempuh guna menghindari korban jiwa sedangkan soal ujian tengah semester (UTS) diberikan dan anak-anak diberi toleransi menyelesaikan jawabannya di rumah.
Sulastri memandang bahwa bencana asap tahun 2015 merupakan bencana tahun ke-18 di Riau yang terparah sehingga dirinya perlu menyediakan alat penetralisir oksigen secara pribadi seharga Rp1,5 juta per unit.
Berita Lainnya
Sebanyak 74 sekolah di Riau matangkan persiapan ikuti kompetisi stem 2024
16 November 2024 19:49 WIB
Wapres Gibran Rakabuming Raka dukung ide sekolah khusus untuk anak korban kekerasan
11 November 2024 11:46 WIB
Dispusip Siak gelar lomba bertutur tingkat sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah
07 November 2024 14:35 WIB
Syahrul Aidi salurkan dana aspirasi Rp46,5 miliar perbaiki sekolah di Inhil
05 November 2024 18:59 WIB
Anak korban perundungan di Kandis kembali bersekolah usai ibunya curhat ke Cabup Siak
29 October 2024 17:19 WIB
BAZNAS Riau alokasikan Rp800 ribu untuk seragam sekolah gratis
25 October 2024 20:27 WIB
Menghapus kesenjangan di masyarakat melalui program transformasi sekolah
21 October 2024 12:49 WIB
Polsek Dumai Timur sosialisasikan pilkada damai ke sekolah
16 October 2024 12:09 WIB