Bengkalis, (Antarariau.com) - Nelayan Desa Kuala Alam Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, mengeluh banyaknya sampah berserakan di laut yang mengganggu aktivitas penangkapan ikan mereka.
"Sejak lima tahun terakhir hasil tangkapan udang kami menurun sangat drastis, penyebabnya adalah banyaknya sampah yang masuk ke dalam pengerih (jaring) kami," kata nelayan warga Desa Kuala Alam, Atan dalam keterangannya di Bengaklis, Rabu.
Ia mengatakan, sering melihat sampah mangkok mie instan pop mie yang berserak di laut tepatnya sekitar pukul sebelas malam dan pukul lima subuh di daerah itu.
"Sepertinya baru dibuangkan, sampah ini timbul dan tidak mengendap di dasar laut tetapi akan hanyut ke pinggir di pohon bakau," katanya.
Dijelaskannya, Bersama tiga belas temannya yang sama-sama bekerja sebagai nelayan pengerih, mereka mengumpulkan sampah tersebut dengan di bawa ke darat di pinggiran sungai untuk dibakar.
Namun katanya, dikarenakan kebelakangan ini di larang membakar oleh pihak kepolisian, sampah yang telah dikumpulkan selama tujuh bulan terakhir tetap berada di tempatnya yaitu dipinggiran laut Desa Kuala Alam tersebut.
Berdasarkan pantauan di lapangan, tepatnya di pinggiran laut di Desa Kuala Alam menumpuk puluhan kubik sampah, yang terdiri dari botol minuman mineral aqua, gelas minuman muraqua, bungkusan makanan ringan yang semuanya adalah berbahan dasar plastik.
"Kami selalu melihat, sampah "Laut bukan tong sampah¿, kalimat ini perlu kita perjuangkan dengan cara tidak membuang sampah ke laut sebab yang rugi bukan hanya nelayan pengerih bahkan kita semua, laut ini semakin dangkal nantinya,¿ ujar Atan lagi.
Ia menjelaskan, dikarenakan kondisi tempat mencari nafkah para nelayan di Selat Bengkalis sangat memprihatinkan, dia bersama nelayan lainnya akan membentuk komunitas peduli Selat Bengkalis dalam waktu dekat ini.
"Insyaallah, dalam minggu ini kita akan mengadakan rapat untuk membentuk komunitas peduli Selat Bengkalis, agar tindakan nyata dapat segera diambil, sehingga Selat Bengkalis dapat di selamatkan lebih awal agar anak cucu kita,¿ katanya.
Ia juga mengungkapkan rasa kecewa terhadap Pemerintah Kabupaten Bengkalis khususnya Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bengkalis yang belum memberikan perhatian kepada nelayan di daerah itu.
Berita Lainnya
Seorang nelayan tenggelam di laut Bengkalis
09 December 2023 7:28 WIB
Tiga hari pencarian, nelayan hilang di Bengkalis ditemukan
06 April 2023 15:34 WIB
Terseret arus hingga ke Pulau Bengkalis, dua nelayan Meranti akhirnya ditemukan selamat
28 June 2022 17:52 WIB
Ditabrak kapal, satu nelayan Bengkalis tewas
13 June 2022 19:52 WIB
Bacok warga Bengkalis, tiga ABK diringkus polisi
01 June 2021 19:00 WIB
Dihantam gelombang, satu ABK pembawa pasir di Bengkalis tewas
20 February 2021 18:57 WIB
Peresmian Posmat TNI AL Bantan, Cegah kegiatan ilegal dan konflik nelayan
19 January 2021 17:07 WIB
Nelayan tenggelam diperairan selat Bengkalis ditemukan tewas
09 November 2020 14:17 WIB