Tanjungpinang, (Antarariau.com) - Jembatan I penghubung Pulau Dompak, pusat Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau dengan pusat perkotaan di Tanjungpinang ambruk, padahal PT Wijaya Karya menargetkan penyelesaian pembangunan proyek senilai Rp312 miliar itu pada November 2015.
"Ini musibah bagi kami, karena di luar perkiraan kami," ujar pimpinan proyek Jembatan I Dompak PT Wijaya Karya, Adi Prayitno di Tanjungpinang, Sabtu.
Dia menjelaskan jembatan tersebut ambruk pada Jumat (2/10) sekitar pukul 17.00 WIB. Sampai sekarang pihak perusahaan belum dapat memastikan penyebabnya.
PT Wijaya Karya masih menunggu hasil penelitian tim ahli, salah satunya dari Manajemen Konstruksi.
"Kami belum mengetahui penyebabnya. Kami tidak ingin berspekulasi," ucapnya.
Adi mengatakan seharusnya progres pekerjaan sudah mencapai 80 persen. Bahkan pembangunan jembatan yang harus diselesaikan tinggal 280 meter lagi.
"Bangunan jembatan sepanjang 35 meter mengalami kerusakan ini, membutuhkan waktu selama tujuh minggu," katanya. PT Wijaya Karya akan.
Dia menegaskan mempertanggungjawabkan permasalahan itu. Pihak perusahaan tetap berkomitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak kerja yang ditetapkan Pemerintah Kepri.
"Target kami jembatan itu tersambung pada November 2015. Harapan kami menjadi sirna akibat permasalahan ini," ujarnya.
Badan jembatan yang ambruk itu di bagian P-7. Saat kejadian ada 35 pekerja yang berada di lokasi tersebut untuk melakukan pengecoran jembatan.
Pengecoran jembatan tuntas pukul 16.30 WIB, namun masih ada tiga pekerja berada di lokasi hingga jembatan itu ambruk.